[PORTAL-ISLAM.ID] Putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri, tak dapat menahan air mata ketika menyampaikan sikapnya terkait kekerasan dan kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina yang sedang berlangsung.
Air mata Rachmawati itu tumpah saat menjadi pembicara dalam Webinar Kebangsaan bertema "Dukungan Indonesia untuk Palestina" yang digagas Partai Keadilan Sejahtera, Rabu (19/5).
"Beberapa hari terakhir ini kita menyaksikan, kebrutalan zionis Israel menghancurkan Palestina, korban sudah hanyak berjatuhan, terutama wanita dan anak-anak," ujar Rachmawati yang berbicara dari ruang kerjanya di Universitas Bung Karno (UBK), Jakarta Pusat.
Kekerasan dan kekejaman Israel yang sedang disaksikan masyarakat internasional ini mengingatkan Rachmawati pada kejadian di tahun 2014 lalu.
"Di mana tingkat kerusakan selama serangan 30 hari pada tahun 2014 sama seperti serangan tiga hari pada tahun 2021," katanya.
Menurutnya, kekejaman Israel membuka mata seluruh masyarakat dunia bahwa apa yang terjadi di Palestina bukan semata-mata konflik, melainkan sebuah tragedi kemanusiaan yang sangat kejam.
"Seperti yang dikatakan Bung Karno, ini penindasan manusia terhadap manusia lain, dan penindasan satu bangsa terhadap bangsa lain. Ini sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. It is not fair," tegasnya.
"Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mengutuk keras tindakan zionis Israel tersebut terhadap bangsa Palestina," imbuhnya.
Rachmawati juga mengingatkan, Bung Karno pernah mengatakan bahwa selama bangsa Palestina belum merdeka sepenuhnya, maka selama itu bangsa Indonesia mengecam penjajahan Israel.
"Oleh karena itu saya menyerukan kepada dunia internasional khususnya PBB, untuk mengambil langkah-langkah segera dalam menyelesaikan masalah Palestina," ucap pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) itu.
Webinar kebangsaan ini dibuka Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang menjadi pembicara kunci. Selain Rachma, tokoh lain yang hadir baik secara langsung maupun virtual adalah Wakil Duta Besar Palestina untuk RI Ahmad Metani, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani, cendikiawan muslim Azyumardi Azra, Ketua Umum DDII Adian Husaini.
Juga hadir Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia, Wakil Ketua Umum DPP PKB Luluk Nur Hamidah, Ketua DPP Permabudhi Prof. Philip K. Wijaya, tokoh Tionghoa Indonesia Lieus Sungkarisma, Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, dan Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Mejelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid.[rmol]