[PORTAL-ISLAM.ID] Safari politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ke sejumlah parpol Islam dan nasionalis tentu mempunyai banyak motif politik.
Hal ini disampaikan oleh pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M. Jamiluddin Ritonga.
Pertama, PKS ingin menyatakan ke publik bahwa partainya ingin berdampingan harmonis dengan semua parpol di Indonesia. PKS ingin membangun Indonesia bersama parpol lain tanpa membedakan Islam atau nasionalis.
"Kesan tersebut ingin dibangun PKS mengingat sebagian anggota masyarakat masih menilai partainya lebih condong ke Wahabi. Melalui safari ke beragam parpol, kesan itu ingin ditanggalkan," kata M. Jamiluddin Ritonga, Rabu (5/5/2021).
Motif kedua, PKS menjajaki kemungkinan koalisi pada Pilpres 2024. Di sini, PKS ingin membuka peluang seluas-luasnya berkoalisi dengan parpol Islam, parpol nasionalis, serta perpaduan parpol Islam dan nasionalis.
PKS tampaknya tidak ingin berkoalisi dengan tergesa-gesa, sebagaimana yang terjadi pada pilpres sebelumnya. Akibatnya, PKS belum berhasil mengantarkan calonnya menjadi presiden.
"Karena itu, peluang koalisi coba dibangun jauh-jauh hari agar masing-masing parpol lebih siap menghadapi Pilpres 2024. Harapannya tentu calon yang diusung PKS dapat terpilih pada Pilpres 2024," ujar Jamiluddin.
Tiga, PKS melalui safari ke berbagai parpol tampaknya ingin mendapatkan publikasi gratis. Dengan berkunjung ke parpol lain, PKS yakin akan mendapat peliputan luas dari awak media. Hasil publikasi gratis ini tentu menguntungkan bagi partainya, khususnya untuk meningkatkan popularitas PKS.
Publikasi gratis tersebut secara langsung dan tidak langsung sudah menjadi bagian kampanye dari PKS. Partai ini dengan halus telah mencuri start berkampanye untuk 2024.
"Kiranya PKS akan terus menciptakan peristiwa yang bernilai berita agar awak media terus mempublikasikannya. PKS akan mencari beragam momentum agar dapat terus berkampanye. Pendekatan paling soft akan terus dilakukan sehingga parpol dan masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa PKS sedang berkampanye secara intens dengan frekuensi yang terjaga," ucap Jamiluddin.
(Sumber: RMOL)