Jujur dari semua liburan hari raya, gw paling suka itu hari raya lebaran.
Atmosfernya itu damai menyejukkan bahkan mulai dari hari pertama berpuasa.
Islam sebagai Agama kedua terbesar di dunia yang dipeluk lebih dari 1.8 milliar penduduk serempak berpuasa, menahan nafsu, amarah serta menjaga pikiran, perasaan, kemauan, hingga tutur kata dan perbuatan.
Bayangkan betapa indahnya resonasi vibrasi kebaikan ini ke alam semesta.
Teman-teman gw yang mayoritas Muslim, bahkan dari sejak gw masih jadi karyawan kantoran yang selalu mayoritas Muslim dari perusahaan yang satu ke perusahaan terakhir gw kerja.
Lagu-lagu lawas menjelang lebaran dari opick, bimbo sampe gw hafal, apalagi lirik dan iramanya yang begitu menyejukkan.
Bulan penuh maaf-maafan, dimana anak yang tadinya begitu mendengki orang tuanya, bisa menangis bersimpuh meminta maaf didepan kaki Ayah Bundanya.
Dimana teman yang tadinya saling mendengki karena perseteruan pilihan politik, pendapat, bisnis, bisa mengalahkan egonya masing-masing dan saling silaturahmi meminta maaf.
Meminta maaf bukanlah hal yang mudah, apalagi kalau kita merasa bukan kita yang salah.
Memberi maaf bukanlah hal yang mudah ke orang yang benar-benar melukai perasaan dan menghianati kepercayaan kita.
Tapi menurut gw pribadi esensi meminta maaf atau memberi maaf bukanlah di siapa yang seharusnya meminta dan diberi maaf.
Esensinya lebih di sudah seberapa besar hatimu untuk berdamai dengan ego dan rasa benci di hatimu sendiri.
Tiada manusia yang sempurna, kita sendiri pun pasti pernah dengan sadar karena terbawa emosi atau bahkan tanpa sadar melukai perasaan orang-orang tertentu.
Di hari idul fitri ini, meskipun saya bukanlah muslim, tapi saya pribadi dengan tulus ingin meminta maaf kepada kalian semua untuk segala kesalahan yang pernah saya lakukan baik yang saya sadari maupun tidak saya sadari
❤️❤️❤️
(Christina Lie)
*fb