Operasi Jelang Asar
Suara salam dari depan gerbang membuat Kikied Wirawandika bertanya-tanya. Segera pintu utama dia buka. Baru saja membalas salam, bibirnya tidak lagi bisa berkata-kata.
Empat orang berseragam di hadapannya membuat kaget. Memandang lebih jauh lagi, deretan mobil kepolisian berderet memenuhi kompleks tempat tinggalnya. Jumlahnya mencapai belasan. Ada pula tulisan Densus 88.
Sekitar pukul 14.45 WIB rombongan polisi itu datang. Kikied kemudian berbincang dengan empat orang tadi. Belum sempat pertanyaan terlontar, para tamu lebih dulu memperkenalkan diri. Memberi tahu mereka anggota polisi dari Polda Metro Jaya. Sebagian diketahui merupakan anggota Densus 88.
Pembicaraan Kikied (Ketua RT) dengan kepolisian berlangsung sekitar 15 menit. Dalam perbincangan, Kikied kembali dikejutkan. Polisi menunjukkan surat penangkapan untuk Munarman, warga di lingkungannya sekaligus mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI). Memahami maksud tujuan polisi, mereka bergegas ke rumah Munarman di Kompleks Modern Hills RT 01 RW 13 Kelurahan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan.
Perjalanan ke rumah Munarman tidak begitu jauh. Hanya berbeda beberapa rumah. Setibanya di sana, Kikied diterima asisten rumah tangga. Kemudian menyampaikan maksud kedatangan. Istri Munarman pun ikut keluar.
Mendengar penjelasan ketua RT, istri Munarman masih bersikap tenang. Tidak ada reaksi berlebihan. Kemudian memanggil sang suami untuk menemui para tamu di luar. "Saya sampaikan ada tamu dari Polda. Mencari Bapak (Munarman)," ungkap Kikied kepada merdeka.com, Sabtu pekan lalu.
Azan Asar pun berkumandang ketika Munarman menemui tamu dari kepolisian dan Densus 88. Tahu maksud kedatangan polisi untuk menangkap dirinya, Munarman meminta diberi kelonggaran waktu. Dia ingin menunaikan salat Asar terlebih dulu.
"Tunggu dulu ya. Saya salat dulu," ujar Kikied meniru ucapan Munarman. Permintaan Munarman ini sempat didiskusikan Kikied dengan para personel kepolisian. "Kan sudah waktunya Asar," ucap dia. Permintaan pun akhirnya dikabulkan.
Setelah selesai menunaikan salat, Munarman kemudian digelandang Tim Densus 88. Sekitar pukul 15.30 WIB, dia dibawa polisi menuju Polda Metro Jaya. Tidak ada perlawanan dari pihak keluarga. Istri dan dua orang putra turut menyaksikan Munarman dibawa polisi.
Diakui Kikied memang ada insiden ketika Munarman sempat cekcok dengan kepolisian. Persis seperti di dalam video yang beredar di dunia maya.
(Sumber: merdeka)
Teriakan Munarman di Detik-detik Penangkapan: Ini Tidak Sesuai Hukum!
— Daeng Rahing (@AbdRachim12) April 27, 2021
Ya Rabb πππengkau Maha Kuasa atas segala sesuatu pic.twitter.com/7FMl0m85r6