[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut Bipang Ambawang (Babi Panggang) menjadi perbincangan banyak pihak. Salah satunya dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH M Cholil Nafis.
"Sepertinya hanya baca teks promo saja tanpa menghayati maknanya, bahwa liburan Lebaran makannya ketupat bukan bipang. Maunya mensponsori makanan khas Indonesia tapi lupa sasaran konsumennya," kata Kyai Cholil di akun Twitternya @cholilnafis.
"Besok-besok jangan jadi endorsmen lagi ya kalau belum bisa memetakan pasarnya. Bipang ohhh .." tambahnya.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan, "Untuk bapak/ibu dan saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasannya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," ucap Jokowi dalam video tersebut.
"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," tambahnya.
Bipang Ohh Bipang...
Sepertinya hanya baca teks promo aja tanpa menghayati maknanya, bahwa liburan lebaran makannya ketupat bukan bipang. Maunya mensponsori makanan khas Indonesia tapi lupa sasaran konsumennya.
— cholil nafis (@cholilnafis) May 8, 2021
Besok2 jangan jadi endorsmen lagi ya klo belum bisa memetakan pasarnya.
Bipang ohhh ..
Temanya kan lebaran...
— Raja Purwa (@BossTemlen) May 7, 2021
Ngapa ada Bipang Ambawang Pak? pic.twitter.com/1JjIf4H7GJ