Menjawab Fitnah “Hamas Buatan Yahudi”
“Ya akhiiiii, Hamas itu buatan Yahudi!”
Hoax dan fitnah ini muncul beberapa tahun lalu ketika salah satu anggota kongres Amerika menyalahkan Israel dan mengatakan bahwa Israel lah yang menciptakan (create) Hamas.
Ocehannya lalu digoreng dan diplintir gerombolan si Abu Sendal. Dan setiap ada eskalasi di Gaza atau Palestina secara umum, hoax ini bakal naik lagi dan parahnya, banyak kaum muslim yang membeli fitnah ini demi menyerang kelompok-kelompok yang tidak sepaham yang mendukung Hamas dan jihad Palestina.
Jadi benarkah Hamas itu buatan Yahudi Israel? Mengacu pada terjemahan “create” pada kalimat si anggota kongres, jelas Hamas bukan buatan yahudi. Kata “create” yang dimaksud tsb bermakna lain. Maksud dari Hamas “buatan” Israel itu sama halnya kalo kita bilang Muhammadiyah atau NU “buatan” Belanda.
Beberapa artikel menulis kalimat seperti ini tentunya tidak ada masalah buat yang kecerdasan literasinya tinggi dan wawasan tentang Hamas cukup luas. Maksud dari kata menciptakan dalam kalimat ini adalah Israel menciptakan situasi yang memungkinkan Hamas tumbuh, berkembang dan menguat di kemudian hari. Saat itu, Israel yang menguasai Gaza membiarkan ormas/yayasan bentukan Syaikh Ahmad Yassin (SAY) beroperasi dan berkembang di Gaza. Ini semua dilakukan semata-mata karena Israel ingin menampilkan dirinya sebagai negara yang demokratis dan merangkul semua agama. Selain ormas milikh Syekh Ahmad Yasin, ormas Islam yang berafiliasi ke Ikhwanul Muslimin juga diizinkan berdiri di wilayah Tepi Barat, yang kini pemimpinnya jadi salah satu ikon pelindung Al-Aqsa dan bolak-balik di penjara pihak Zionis.
Situasi inilah yang diakhirnya disimpulkan, kalau saja dulu Israel tidak mengizinkan Syekh Ahmad Yasin mendirikan ormas cikal bakal Hamas, tentunya Israel tidak menghadapi Hamas versi yang sekarang, karena ada perbedaan besar antara ormas cikal bakal Hamas dan Hamas yang sekarang.
Amerika pada saat itu menganggap ini kecerobohan dan petualangan yang berbahaya, karena menurutnya, Ikhwanul Muslimin bagaimanapun juga tetaplah Ikhwanul Muslimin, mereka gak bisa dibeli atau diiming-imingi materi atau secuil kekuasaan untuk kita doktrin, mereka punya misi terkait Palestina dan Israel paham betul itu. Mengabaikan masukan dari Amerika, Israel menganggap ini justru ide brilian karena Israel punya rencana sendiri terhadap kebijakan dan manuvernya ini. Israel entah lugu entah bodoh, berharap suatu hari nanti kebaikannya bakal berbalas. Yup, Israel mengharapkan Syekh Ahmad Yasin dan pengikutnya membalas 'budi baik' mereka.
Harapan Israel nantinya ormas bentukan Syekh Ahmad Yasin ini bersedia menjadi partnernya dalam memerangi faksi Palestina yang lainnya, terutama faksi Fatah yang sekuler. Israel pun membiarkan dana besar mengalir deras untuk yayasan milik Syekh Ahmad Yasin dari negara-negara teluk terutama dari Saudi. Iya, Anda tidak salah baca: SAUDI.
Semakin lama, pengaruh Syekh Ahmad Yasin menguat, pengikutnya semakin banyak, Israel jadi kewalahan sendiri. Demi menekan Syekh Ahmad Yasin, Israel kemudian merekrut beberapa imam yang bisa diajak kerjasama dan menggaji mereka, tapi toh ujung-ujungnya para imam tersebut akhirnya memilih bergabung dengan Syekh Ahmad Yasin. Israel akhirnya benar-benar clueless, bagaimana cara meredam lajunya kaum islamis ini. Saat itu di Gaza, Israel tidak punya banyak personil terutama untuk dijadikan mata-mata dalam mencuri dengar khutbah-khutbah di dalam mesjid, karena sedikit sekali dari mereka yang mengerti bahasa Arab.
Syekh Ahmad Yasin juga punya rencana sendiri yang tidak terbaca oleh Israel. Ide tentang Hamas sendiri lahir dari diaspora Palestina (penduduk Palestina yang tinggal di LN) jauh dari Gaza.
Mereka yang saat itu dipimpin Khalid Misyal, melahirkan ide tentang Hamas, menuangkannya dalam proposal yang kemudian disambut oleh Syekh Ahmad Yasin di Gaza.
Ide dan ormas bentukan Syekh Ahmad Yasin tersebut ibarat tutup ketemu botolnya, maka lahirlah Hamas yang sekarang berikut biro politik dan sayap militer yang terbentuk belakangan.
Israel seperti yang sudah ditebak pihak Amerika, benar-benar salah langkah, blundernya kebangetan. Israel dengan kebodohan dan kecerobohannya telah “menciptakan” musuh besarnya sendiri. Akhirnya dia ditoyor habis-habisan sama Amerika: “kan udah gue bilang, elu ngeyel sih!”
Yang ada dikepala para haters Hamas yang minim referensi dan rendah kecerdasan literasinya adalah Israel ikut campur langsung dalam proses kelahiran Hamas, mereka percaya ada dana dan tangan-tangan Israel di situ. Oh bukan begitu ferguso, Anda berarti udah gagal paham, tapi memang tidak dipungkiri pihak Israel pernah SEKALI memberikan uang ke yayasan milik Syekh Ahmad Yasin dalam bentuk donasi basa basi. Itu terjadi saat ormas besutan Syekh Ahmad Yasin belum jadi Hamas, masih yayasan biasa yang bergerak dalam urusan sosial kemasyarakatan.
Jadi paham ya sekarang. Kata-kata memang mudah diplintir. Kalaulah mereka para pemfitnah diminta untuk membuktikan atas dasar apa mereka menuduh Hamas buatan Yahudi, saya jamin, insya Allah, mereka tidak akan punya apapun untuk membuktikan.
Tulisan saya ini bukan buat repot-repot mengkonter propaganda busuk kelompok mabok manhaj, mabok wali dan mabok bipang terhadap Hamas, mau dikasih bukti seshahih apapun mereka tidak akan gubris, biarkan saja mereka tenggelam dalam fitnah dan kebodohannya.
Pembusukan citra Hamas adalah salah satu usaha psywar untuk melemahkan dukungan terhadap Hamas. Yang mengambil keuntungan dari hal-hal semacam ini tentu saja musuh-musuh Hamas. Umat Islam yang ikut menyebarkan fitnah ini cocok dimasukan dalam kategori golongan munafik.
Tulisan ini untuk mereka-mereka yang mendukung Hamas dan membela Hamas, bukan karena fanatisme buta, tapi karena meyakini Hamas adalah bagian dari perjuangan umat dalam memerangi musuh-musuh Islam. Hamas memang tidak sempurna, tidak lepas dari kesalahan juga, tapi tidak memungkiri fakta kalau mereka adalah aset milik umat. Selama Hamas bersumpah demi nama Allah, berjihad di jalan Allah, jangan pernah ragu membela Hamas.
*NB: Tulisan ini bukan karang-karangan saya semata, tapi emang fakta yang diceritakan dan telah dikonfirmasi dengan ketiga belah pihak: Hamas, Israel dan Amerika. Ini adalah preview dari buku karya Paul McGeough, “Kill Khalid” (Pembunuhan Khalid Misyal yang Gagal dan Kebangkitan Hamas) yang membahas detail tentang sejarah cikal bakal Hamas. Cerita lengkapnya dalam buku lebih detail dan kompleks, saya sederhanakan dan sarikan poin-poin pentingnya saja (FYS).