[PORTAL-ISLAM.ID] Sa'ad bin Abi Waqqash merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang dijanjikan masuk surga. Dia menjadi panglima perang di masa kenabian. Sa'ad juga diangkat menjadi amir atau setingkat gubernur di Irak di masa khulafaur rasyidin.
Sa'ad bin Abi Waqqash telah memeluk Islam ketika berusia 17 tahun. Dia tergolong ke dalam orang-orang yang pertama masuk Islam atau Assabiqunal Awwalun.
Sa'ad masuk Islam setelah mendengar dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sa'ad menyatakan keislamannya bersama beberapa orang sahabat nabi lainnya yakni Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin Ubaidillah.
Sejak saat itu, Sa'ad langsung mengulurkan tangannya kepada Rasulullah sejak hari-hari pertama Rasulullah berdakwah menyeru Allah yang Maha Esa.
Sa'ad adalah orang pertama yang melepaskan anak panah dalam perang yang dilakukan umat Islam. Dia juga orang pertama yang terkena panah. Dia juga adalah satu-satunya orang yang ditebus oleh Rasulullah dengan tebusan kedua orang tuanya.
"Lepaskanlah panahmu, wahai Sa'ad! Tebusanmu adalah ayah dan ibuku!" kata Rasulullah saat Perang Uhud, seperti dikutip dari buku Biografi 60 Sahabat Rasulullah S.A.W karya Khalid Muhammad Khalid.
Rasulullah mengangumi keberanian Sa'ad di medan perang. Dia selalu berdoa untuk Sa'ad.
"Ya Allah, tepatkanlah lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya," doa Rasulullah untuk Sa'ad.
Sejak saat itu, anak panah Sa'ad selalu tepat sasaran mengenai musuh. Begitu pula dengan doa Sa'ad yang selalu dikabulkan Allah SWT.
Meski begitu, Sa'ad adalah orang yang sering menangis karena takut kepada Allah. Setiap kali mendengar Rasulullah memberi nasihat dan berkhutbah di hadapan para sahabat, maka air matanya selalu berlinang.
Di hadapan para sahabat, Rasulullah juga menyebut Sa'ad sebagai penghuni surga.
"Saat ini akan datang kepada kalian seorang laki-laki penduduk surga," tutur Rasulullah.
Tak lama, muncul Sa'ad bin Abi Waqqash bergabung dengan para sahabat.
Abdullah bin Amr bin 'Ash pernah mendekati Sa'ad dan memintanya agar mau menunjukkan ibadah dan amalan apa yang ia lakukan dalam mendekatkan diri kepada Allah sehingga menjadi penghuni surga.
"Tidak lebih dari amal ibadah yang biasa kita lakukan. Namun, aku tidak pernah menyimpan dendam maupun niat jahat kepada siapa pun," kata Sa'ad.
Abdurrahman bin Auf menjuluki Sa'ad bin Abi Waqqash dengan singa yang menyembunyikan kukunya.
Sa'ad bin Abi Waqqash sahabat Nabi meninggal dunia pada tahun 54 Hijriah.