Dalam cuitannya di Twitter pada Jumat (21/5/2021) malam, ia mengatakan, “Kami terlibat dalam negosiasi politik untuk (pertempuran) Saif Al-Quds (pedang Yerusalem) dengan menyandarkan diri pada Allah, kemudian pada pejuang Al-Qassam yang pemberani, serta pada bangsa kami dan para pejabatnya yang bertindak seperti sarang lebah, telah menjadikan Yerusalem dan Gaza sebagai prioritas utama.”
Tentang peran Turki dalam mendukung perlawanan Palestina, Izzat mengatakan bahwa “Turki membawa panji Al-Quds, mempublikasi, mempertahankan dan menyampaikan ke setiap forum internasional, serta membalas setiap panah beracun internasional yang mencoba mengabaikan kejahatan penjajah Zionis.”
Izzat memuji peran Mesir dan Qatar dalam menjaga rakyat Palestina. Ia juga memuji dukungan Iran dengan senjata dan finansial.
Keputusan untuk gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 02:00 pada hari Jumat pagi, setelah 11 hari serangan penjajah Israel terhadap Palestina di Tepi Barat dan operasi udara militernya di Jalur Gaza yang membuat pejuang Palestina merespon.
Agresi brutal Israel menewaskan 274 orang, termasuk 69 anak-anak, 40 wanita, dan 17 orang lanjut usia, serta lebih dari 8.900 luka-luka, 90 di antaranya diklasifikasikan luka sangat serius.
Sumber: TrAgency
