[PORTAL-ISLAM.ID] Pemberantasan korupsi makin suram setelah 75 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan didepak melalui Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sebanyak 24 di antaranya lalu dianggap masih bisa dibina, namun sisanya bakal dipecat per tanggal 1 November.
Salah satu yang didepak adalah Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti-Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono. Padahal, dia pengajar wawasan kebangsaan di berbagai lembaga negara sejak lama.
Giri lalu menantang Ketua KPK Firli Bahrui debat terbuka Wawasan Kebangsaan.
Tantangan debat ini bermula dari pertanyaan yang dilayangkan eks juru bicara KPK, Febri Diansyah di Twitter.
"Pak @girisuprapdiono bersedia? (debat di forum terbuka wawasan kebangsaan melawan Firli Bahuri)," tanya Febri Diansyah @febridiansyah.
Dengan mantap, Giri pun menjawab siap berdebat dengan Komjen Firli. Syaratnya, yang kalah debat mundur dari jabatan di KPK.
"Dengan senang hati. Syaratnya kalau kalah, Mundur dan meletakkan jabatan. Bisa gitu gak?," ucap Giri dikutip dari Twitternya, Sabtu (29/5/2021).
Giri termasuk yang getol berkicau di Twitter menentang Firli Bahuri yang mendepak pegawai-pegawai yang tengah menangani kasus korupsi besar seperti Bansos yang melibatkan kader PDIP melalui SK Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021 pada 7 Mei 2021.
"Saya Giri Suprapdiono, salah satu dari #75PegawaiKPK yang dinonjobkan karena dipandang tidak lulus tes wawasan kebangsaan. 16 tahun di KPK, 9 tahun menjadi direktur KPK," ucap Giri.
Nah gimana Pak Firli, berani?
Dengan senang hati. Syaratnya kalau kalah, Mundur dan meletakkan jabatan
— Giri Suprapdiono (@girisuprapdiono) May 29, 2021
Bisa gitu gak?
Salam...
— Giri Suprapdiono (@girisuprapdiono) May 29, 2021
Saya GIRI SUPRAPDIONO, salah satu dari #75PegawaiKPK yg dinon-jobkan krn dipandang tdk lulus tes wawasan kebangsaan.
16 tahun di KPK, 9 tahun menjadi direktur KPK pic.twitter.com/22Hl0A3z7E
Wawasan itu hanya bagian kecil Praktik kebangsaan
— Giri Suprapdiono (@girisuprapdiono) May 29, 2021
Bener kan... pic.twitter.com/Adf7wQTowa