[PORTAL-ISLAM.ID] GAZA - Pasukan Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas yang menguasai Jalur Gaza, menggelar parade militer di Gaza pada Sabtu (22/5), sehari setelah menyetujui gencatan senjata dengan Israel.
Parade tersebut ditujukan untuk kekuatan sekaligus perlawanan yang gigih terhadap Israel sebagai kekuatan yang lebih besar.
Hamas: Perlawanan Baru Gunakan Sedikit Kekuatan
Dikutip dari PIP, Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas, Osama al-Mazini, menegaskan bahwa perlawanan baru menggunakan sedikit dari kekuatan dan kemampuannya, dan berusaha memulihkannya lebih cepat dari yang diperkirakan oleh pendudukan Israel.
Al-Mazini mengatakan, Senin (24/5/2021), “Kemenangan rakyat Palestina dan perlawanan yang gagah berani dalam pertempuran Pedang al-Quds (Saiful Quds) merupakan tonggak sejarah dalam sejarah perlawanan kami yang gagah berani. Kemenangan ini akan memperkuat keteguhan rakyat mempertahankan tanahnya dan mencapai tujuan. Kemenangan hari ini hanyalah awal dari sebuah kemenangan yang akan datang, Insya Allah.”
Dia menambahkan, “Pertempuran Pedang al-Quds terjadi untuk mempertahankan al-Quds, al-Aqsha, kampung Sheikh Jarrah dan Gerbang Al-Amud dari kejahatan pendudukan Israel dan para pemukim pendatang Yahudi. Dalam pertempuran ini musuh telah menerima pelajaran yang keras; bahwa al-Quds adalah garis merah, berapapun harganya, demi membebaskannya, maka mudah membayarnya bagi perlawanan.”
Dia melanjutkan, “Entitas Zionis dan para pemimpinnya yang bodoh telah tenggelam dalam kotoran secara politik dan militer. Mereka mulai membesar-besarkan pencapaiannya. Keberhasilan mereka hanyalah dengan membunuh wanita dan anak-anak, menghancurkan rumah, dan memprak-porandakan jalan serta infrastruktur.”
Dia menegaskan bahwa perlawanan Palestina hanya menggunakan sebagian kecil dari kekuatan kemampuannya. Peralatan perlawanan yang hancur tidaklah banyak dan akan dipulihkan lebih cepat dari yang diperkirakan pendudukan Israel. Dia mengingatkan akan kekuatan roket perlawanan dan penggunaan roket Ayyash 250, serta kapal selam dan pesawat drone Shihab.
Dia mengatakan, “Kami adalah pemilik isu yang adil untuk mempertahankan tanah dan rakyat kami. Pendudukan Israel tidak akan mendapatkan ketenangan di atas tanah kami. Mereka harus segera menghentikan blokade di Gaza, yang rakyatnya sekarang ini sudah waktunya untuk hidup dengan kehidupan yang layak.”