Jadi gini... Silicon Valley itu ya ibarat komplek perumahan biasa, tetapi dia menjadi pusat teknologi dunia karena dua aktor utama yakni Stanford University dan peran militer Amerika.
Akarnya adalah kepentingan teknologi militer Amerika dimana terletak pangkalan research teknologi angkatan laut Amerika. Lalu ada Sandford University, nah mahasiswa mahasiswa Stanford didorong membuka industri garasi di situ, ya garasi rumah, bukan komplek ala ala yang makan dana Triliunan.
Diawali dari Hawlett and Packard, yang dua duanya alumni Stanford yang memulai usahanya di sebuah garasi rumah di Paolo Alto. Universitas Stanford malah berkontribusi dengan membangun Stanford Industrial Park, mengundang wirausahawan muda terutama alumni Stanford untuk mebangun industri berbasis teknologi.
Setelah HP kemudian mahasiswa Stanford lain mulai menyusul membuka perusahaan garasi lainnya seperti General Electric dan Lockheed dll hingga berkembang maju seperti sekarang termasuk Google dan Facebook di dalamnya.
Nah yang mau bangun di Sukabumi itu seharusnya ditanyakan adakah pusat research seperti Stanford University yang kemudian lulusannya buka usaha sendiri?
Jika pemerintah mau bangun mungkin bisa dari sini dulu awalnya, kembangkan teknologi melalui research di kampus lalu dorong mereka berwirausaha walau memulai dari garasi sederhana seperti HP dan Apple.
Tetapi selama research dan teknologi dan pendidikan tinggi masih isu sekunder ya jangan harap bisa membangun Silicon Valley ala Indonesia, yang ada nanti cuma bangunan tak fungsional seperti Bandara Kertajati.
Karena memang bukan bangunan mewah essensinya.
(By Budi Kurniawan)