"Saya tidak anti kritik. Tapi kalau mau mengkritik saya, beri solusi. Jangan bisanya hanya mengkritik."
Itu adalah contoh ucapan yang sangat gombal dan manipulatif jika diucapkan oleh seorang pejabat negara yang dipilih oleh rakyat.
Mari kita buat jelas. Rakyat adalah pemilik kedaulatan. Lewat pemilu, rakyat memberikan mandat pada orang-orang yang 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙮𝙖.
Jelang pemilu, bukan rakyat yang berkampanye menawarkan mandat. Para politisi lah yang berkampanye agar rakyat mau memberikan mandat padanya.
Mereka 𝙢𝙚𝙢𝙞𝙣𝙩𝙖 mandat. Mereka menawarkan visi dan solusi.
Jika menang pemilu, mereka memenangkan mandat dari rakyat. Tugas utama politisi terpilih itu adalah menemukan solusi bagi persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat.
Agar mereka bisa melaksanakan mandat itu, rakyat menyediakan fasilitas dan gaji. Tapi rakyat akan tetap mengawasi mandat yang diberikannya.
Jika rakyat tidak puas, kewajiban rakyatlah untuk mengkritisi para politisi terpilih itu. Kalau dalam kritik tersebut ada solusi yang disertakan, itu bonus saja. Tidak ya tidak apa-apa. Mencari solusi adalah tugas para politisi terpilih.
Jadi Anda, wahai rakyat, jangan bodoh-bodohnya mengidolakan pejabat negara yang dengan gagah bicara: "Saya tidak anti kritik. Tapi kalau mau mengkritik saya, beri solusi. Jangan bisanya hanya mengkritik."
Pemberi mandat kok disuruh mikir solusi.
(Abdul Gaffar Karim)