Saya Setuju, Mapel Pancasila Dihapus
Nadiem tiba-tiba panik, ketika mengetahui mapel Pancasila tidak terdaftar dalam pelajaran wajib di sekolah. Sebagai menteri pendidikan, Nadiem meminta presiden revisi PP no.77 tahun 2021.
Ketua MPR, Bamsoet pun meminta hal yang sama, karena menganggap Pancasila harus wajib diberikan oleh sekolah.
Gak tau kenapa, saya malah berpikir sebaliknya. Setuju kalau Mapel Pancasila dihapuskan sebagai pelajaran wajib sekolah.
Karena nama Pancasila itu seperti "Gimmick" yang selalu diucapkan dan dijadikan tujuan, namun tidak pernah dipraktekkan dalam kehidupan bernegara oleh pejabatnya.
Bukan perkara rakyatnya, karena rakyat Indonesia sudah mempraktekan nilai luhur telah lama, sebelum Pancasila itu hadir di negara ini. Yang menjadi permasalahan, Pancasila hanya dijadikan semboyan negara, tanpa pernah tau dimana dan bagaimana bentuk Pancasila itu sebenarnya.
Jika pancasila itu ada..
Maka pengangguran tidak akan ada.
Jika Pancasila itu ada, maka BBM dan segala apa yang terkandung di bumi Indonesia bisa dinikmati secara murah tanpa ada pemanfaatan mengeruk keuntungan.
Jika Pancasila itu ada..
Maka keadilan akan berpihak pada yang benar dan akan menyeret yang salah tanpa perlu surat SP3 untuk membebaskan tersangka.
Jika Pancasila itu ada..
Maka pemerintah mengedepankan apa kemauan rakyat, tanpa perlu menjadikan rakyat sebagai pihak yang harus diperas keringat dan tenaganya untuk membiayai negara.
Jika Pancasila itu ada...
Hukum tidak akan tebang pilih dan kekuasaan tidak menjalankan politik belah bambu.
Jika Pancasila itu ada..
Tidak akan ada penyerobotan lahan yang harus korbankan nyawa petani yang melindungi sepetak tanahnya dari pengusaha.
Jika Pancasila itu ada..
Buruh bukanlah pekerja paksa yang harus menerima keputusan tanpa bisa melawan.
Jika Pancasila itu ada..
Maka negara ini sudah paling kaya dibandingkan negara adidaya, tanpa perlu menjual asetnya, tanpa perlu memberikan karpet merah untuk mereka kelola kekayaan negara dan rakyat hanya kebagian sebagai pekerja kasarnya.
Buat apa pelajaran Pancasila jika keberadaannya sendiri tidak pernah diakui oleh pejabat istana sebagai dasar dalam membuat kebijakan?
Buat apa kita teriak Pancasila dengan mengepalkan tangan ke atas, jika wujudnya saja kita tidak tau dalam bentuk apa dia berdiri melindungi rakyatnya?
Buat apa kita mengenal Pancasila, jika hasilnya hanya derita bagi Indonesia?
Bagi saya, Pancasila hanya slogan yang terus diucapkan tapi tidak pernah dipraktekkan dalam perbuatan oleh penguasa.
Hapus saja mapel Pancasila, agar negara ini tidak lagi bermain dusta atas keberadaannya.
Pancasila telah lama mati
Pancasila telah lama pergi
Pancasila telah lama ditinggalkan
Pancasila telah lama disembunyikan saat pejabat negara ini sibuk memenuhi kantong pribadi.
Lalu buat apa Pancasila didirikan lagi, jika sosoknya pun tidak pernah diakui?
Saatnya kita jujur mengakui, bahwa Pancasila bukanlah tujuan bangsa untuk mencapai apa yang diinginkan.
Hapus saja Pancasila itu, biar para penguasa tidak terbebani atas slogan dan kalimat yang termuat dalam 5 silanya.
Kalau saya tanya apa untungnya Pancasila bagi kesejahteraan rakyat Indonesia, ada yang mau bantu jawab?
Saya gak nemu apa pentingnya Pancasila. Jika ada yang bisa memberikan jawaban, coba berikan penjelasan dimana pentingnya Pancasila yang dijadikan acuan negara dalam kebijakannya.
Jika penjelasannya masuk akal, mungkin saya akan menerima bahwa Pancasila sangat penting untuk kita perjuangkan. Namu saat ini, saya masih menilai bahwa Pancasila hanyalah kata tanpa arti.
Jujur itu indah, walau menyakitkan...
(By Setiawan Budi)