[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Wasekjen MUI Ustaz Tengku Zulkarnain murka menanggapi kabar tentang jajaran petinggi PT Pelni yang membatalkan agenda kajian online Ramadan yang mengundang lima pendakwah kondang, salah satunya Ketua MUI KH Cholil Nafis, dengan tuduhan radikal.
Menurut Tengku, petinggi Pelni harusnya fokus mengurusi kerugian ratusan miliar di lembaga tersebut ketimbang mengurusi soal pengajian.
"Apa kalian tidak malu perusahaan rugi besar, malah galaknya ke pengajian yang tidak merugikan apa apa," katanya di akun twitternya.
"Semestinya tugas petinggi Pelni adalah menutup kerugian ratusan milyar itu. Bukan ngurusi pengajian," tegasnya.
Tengku pun lantas menyindir sosok Komisaris PT Pelni Kristia Budhyarto yang telah membatalkan pengajian.
"Banyak kerajaan besar zaman dahulu berakhir tragis runtuh dan hilang ditelan zaman. Kenapa? Karena pada generasi tertentu sang Raja hanya mengangkat para penjilat yang tidak mampu kerja secara profesional. Bahkan culas dan keji menindas rakyat. Pada gilirannya akhirnya hilang sirna," katanya.
"Dalam Islam tukang puji puji alias penjilat itu kata nabi lempar pasir ke wajahnya. Bukan diangkat jadi pejabat yang ujungnya bikin susah rakyat banyak," Tengku menambahkan.