[PORTAL-ISLAM.ID] Ekonom senior Dr. Rizal Ramli tiba-tiba mengenang almarhum Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution.
Nama Pak Nas sapaan akrab tokoh militer Indonesia itu kembali diperbincangkan karena protes Masyarakat Mandailing Indonesia yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Mandailing Peduli Identitas (KMMPI).
KMMPI mempotes buku Kamus Sejarah Indonesia yang yang diterbitkan Kemendikbud. Mereka menyayangkan tidak dimasukkanna nama-nama tokoh asal Mandailing ke dalam buku kamus itu. Salah satunya, Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, tokoh pengaman Pancasila, yang pernah menjabat KSAD dan Ketua MPRS.
Untuk itu, masyarakat Mandailing meminta Kemendikbud meminta maaf, menarik buku dari peredaran, serta melakukan revisi seadil-adilnya.
Rizal Ramli mengatakan, Jenderal Besar AH Nasution adalah pahlawan nasional yang jujur dan tegas.
"Sampai meninggal, keluarga Pak Nas hanya tinggal di rumah dinas," ujar Rizal Ramli mengenang Pak Nas, seperti ditulis di akun Twitter @RamliRizal, Rabu (28/4).
Saat menjabat Menko Ekonomi, Rizal Ramli menghibahkan rumah dinas yang ditempati kepada keluarga Pak Nas.
"Ibu Nasution almarhumah kesulitan bayar pajak PBB. Sebagai Menko Ekonomi, RR putuskan untuk hibahkan rumah dinas itu untuk kel Pak Nas," ucapnya.
Saat ini, rumah dinas yang berlamat di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat itu sudah menjadi Museum Abdul Haris Nasution. [rmol]
Jendral Abdul Haris Nasution pahlawan nasional, jujur dan tegas. Sampai meninggal, keluarga Pak Nas hanya tinggal di rumah dinas. Tahun 2001, Ibu Nasution alm kesulitan bayar pajak PBB. Sebagai Menko Ekonomi, RR putuskan untuk hibahkan rumah dinas itu utk kel Pak Nas 🙏 https://t.co/VzcbZ7BQcO
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) April 28, 2021