[PORTAL-ISLAM.ID] ANKARA - Presiden Turki pada hari Kamis (8/4/2021) mempromosikan gagasan megabank Islam yang dapat memenuhi persyaratan likuiditas lembaga keuangan Islam serta pembiayaan untuk proyek infrastruktur. Erdogan menyampaikan ide tersebut saat menghadiri pertemuan negara-negara berkembang D-8 melalui tautan video.
Erdogan juga menegaskan kembali dorongannya untuk memperluas perdagangan internasional melalui mata uang lokal. Sejak pertama kali ia menyerukan perdagangan menggunakan mata uang lokal pada KTT Istanbul D-8 2017, perkembangan selama empat tahun terakhir membuktikan bahwa gagasan itu dapat dipercaya dan masuk akal, ungkap Erdogan.
“Untuk melindungi negara kita dari risiko mata uang asing, kita harus fokus pada perdagangan mata uang lokal,” tambahnya.
Di D-8 Network for Research and Innovation, ia menyebut lembaga itu sangat penting, karena memungkinkan berbagi informasi antara universitas dan lembaga lain di bidang seperti energi terbarukan, kecerdasan buatan, robotika, internet of things, big data, blockchain, dan nanoteknologi.
Dia menekankan bahwa negara-negara D-8 harus berkonsentrasi pada produksi bernilai tambah tinggi, berbasis teknologi tinggi, demi pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan.
Erdogan juga menekankan bahwa anggota D-8 harus memperbarui blok tersebut agar lebih sesuai dengan kebutuhan saat ini, mengubahnya menjadi proyek dan struktur yang berorientasi pada hasil.
Erdogan juga menyoroti pentingnya kerja sama dalam memerangi pandemi virus corona, menekankan bagaimana Turki membantu 157 negara dan 12 organisasi internasional selama wabah tersebut.
“Kami telah dengan jelas menyatakan di setiap platform bahwa vaksin yang merupakan senjata terbesar kami melawan virus, tidak boleh dikorbankan untuk kepentingan atau motif keuntungan,” kata Erdogan.
Dia menambahkan bahwa setelah vaksin Covid-19 produksi lokal pertama Turki siap, vaksin itu akan digunakan untuk semua umat manusia.
Turki menyerahkan kepemimpinan D-8 ke Bangladesh
Tentang peran Turki selama masa kepresidenan D-8 yang berakhir pada hari Kamis ini, Erdogan mengatakan pihaknya telah bekerja untuk memperkuat organisasi dan meningkatkan kerja sama regional.
Selama KTT, Turki menyerahkan masa jabatan D-8 yang dimilikinya sejak 2017 kepada negara tuan rumah Bangladesh.
Ia menggarisbawahi potensi manusia yang sangat besar di lebih dari 1,1 miliar anak muda di negara-negara anggota tersebut.
Pemuda yang berpendidikan tinggi adalah kunci untuk menjadi kuat dan berpengaruh, ujar Erdogan.
Pembentukan blok Developing-8 (D-8) secara resmi diumumkan pada tanggal 15 Juni 1997, pada Deklarasi Istanbul dari KTT Kepala Negara dan Pemerintahan. Blok tersebut terdiri dari Bangladesh, Mesir, Nigeria, Indonesia, Iran, Malaysia, Pakistan, dan Turki.
(Sumber: Anadolu)