Inspirator Terbesar Tere Liye
Kenapa Tere Liye mengkritik utang negara? Karena dia mewarisi sungguh2 darah merah PDIP. Mewarisi semangat menggelora ibunda tercinta negarawan. Ijinkan saya bertanya, siapa sih di sini yang masih terus mengkritik utang negara dengan angka2, dengan analisis? Tinggal hitungan jari.
Saya terinspirasi dari ibunda tercinta ini. Tahun 2009, dia lantang sekali bilang pemerintah jaman itu mabuk utang. Tahun2 itu, utang bertambah 100-200 trilyun saja per tahun. Dia bilang mabuk. Hari ini Jan-Feb 2021, dua bulan utang bertambah 300 trilyun. Entah apa definisinya, super mabuk kuadrat.
Maka, please, kalau kalian malah sibuk mengkritik Tere Liye gara2 dia bahas utang negara, pahamilah: Tere Liye itu sejak 2004 nulis di koran2 nasional, medsos, dll, sudah mengkritik utang negara. Dulu, sy punya banyak teman sepemikiran. Termasuk ibunda tercinta ini. Beliaulah inspirator terbesar sy. Hari ini, saya tidak punya lagi banyak teman.... Hiks.
Buat yg mau baca beritanya, saya copy pastekan berita 2009 tsb. Ini bukan hoax. Baca kalimat pernyataannya. Indah sekali. Gagah sekali. Dan saya setuju sekali waktu itu. Mbok ya tahaaan nafsu berhutangnya. Jangan lagi pakai APBN defisit happy ria itu. Jika memang pemasukan segitu, pengeluaran cukup segitu saja. Bukan malah memilih defisit yg kemudian ditutup dgn utang. Apa susahnya sih berhenti bilang: CUKUP! Mari kita hidup dgn pemasukan yg ada saja.
Catat baik2, utang Indonesia itu sudah menggila bahkan sebelum pandemi.
Cari sendiri sana datanya. Pandemi datang, tambah mabuk saja.
Mega: Pemerintahan SBY Masih Mabuk Utang
(By Tere Liye)
*Inspirator terbesar Tere Liye Kenapa Tere Liye mengkritik utang negara? Karena dia mewarisi sungguh2 darah merah PDIP....
Dikirim oleh Tere Liye pada Sabtu, 10 April 2021