[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Kuntjoro Pinardi tiba-tiba mencuat karena menyatakan undur diri dari jabatan Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan PT PAL Indonesia (Persero). Padahal ia baru saja diangkat pada pekan lalu.
Dr. Ir. Kuntjoro Pinardi, M.Sc memutuskan mundur gegara tudingan pemberian dukungan terhadap gerakan radikalisme yang dilontarkan padanya dari beberapa pihak. Surat pernyataan pengunduran dirinya pun diberikan kepada Menteri BUMN Erick Thohir Senin (26/4/2021) pagi.
Keputusan mundurnya Kuntjoro Pinardi ini, setelah ada keributan yang beredar pasca dia dilantik.
“Saya tidak ingin keributan ini berlanjut sehingga mengganggu keberlangsungan usaha PT PAL ke depannya. Oleh karena itu, dengan ini saya nyatakan pengunduran diri saya sebagai Direktur Pemeliharaan Dan Perbaikan PT PAL,” kata Kuntjoro dalam keterangan resmi, Senin (26/4/2021).
Keributan itu, tak lain dia dituduh sebagai simpatisan kelompok radikalisme. Kuntjoro Pinardi sendiri pernah menjadi caleg Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Bagi saya pribadi, tudingan bahwa saya pendukung ISIS dan HTI sama sekali tidak bisa saya terima. Saya memang pernah menjadi calon legislatif PKS dalam Pemilu 2014 di daerah pemilihan Jawa Tengah. Setelah gagal terpilih, saya mundur dari partai tersebut dan kembali ke dunia akademis dan bisnis sesuai bidang keahlian saya,” tegas Kuntjoro.
Sebelumnya Kementerian BUMN menetapkan pergantian jajaran direksi di PT PAL Indonesia (Persero) melalui Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-123/MBU/04/2021 tanggal 21 April 2021. Koentjoro ditunjuk sebagai Direktur Pemeliharaan dan Perbaikan.
Penunjukan tersebut, menurutnya, diterima dengan baik dan dia berkomitmen untuk menjalankan tugas semaksimal mungkin dengan segala keahlian dan kemampuan yang dimiliki. Latar belakang pendidikan dan pekerjaannya memang menunjukkan keahlian di bidang managerial dan tata kelola pengembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
Sebelum penunjukan ini, Koentjoro sepenuhnya bekerja sebagai dosen, antara lain mengajar mata kuliah Data Communication. Dia juga sempat menjadi anggota Komite Manajemen Risiko Dan Teknologi Informasi di BPJS Ketenagakerjaan, selain bekerja di beberapa perusahaan internasional.
“Pengetahuan dan pengalaman kerja ini menurut saya yang menjadi pertimbangan Kementerian BUMN dalam menunjuk saya menjadi direksi PT PAL,” ujarnya.
Profil
Mengutip lembaran CV yang diterima Liputan6.com, Senin (26/4/2021), Kuntjoro merupakan cendekiawan yang memulai pendidikannya di Delft University of Technology Belanda mengambil jurusan Teknik Elektro baik untuk S1 maupun S2.
Pendidikannya dia lanjutkan di Chalmers University of Technology Swedia, masih dalam bidang yang sama.
Keahliannya membawa Kuntjoro menjadi peneliti senior di Institute of Semiconductor Physics, Frankfurt (Oder), Jerman di tahun 1996 dan peneliti senior di IMEC Belgium pada 1994 hingga 1997.
Pria kelahiran Bogor, 30 Maret 1968 ini memulai pekerjaannya sebagai VP Sales dan Marketing di Trendcom Internasional (2007-2010), dilanjutkan dengan menjadi Senior Sales Manager di SIAE Microelettronica (2010-2014) kemudian menjadi Country Manager di Openet, Irlandia (2012-2014).
Kuntjoro juga pernah menjabat sebagai VP Sales and Marketing di Bahasa Kita (2014-2016), bekerja sebagai Dosen Tidak Tetap IULI pada 2016 dan bergabung ke dalam Komite Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan sebagai Ahli Senior (2016-2018).
Terakhir, dirinya menjabat sebagai CTO-CMO Bahasa Kita di tahun 2018 hingga sekarang.
Kuntjoro juga tercatat menjadi Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni Program Habibie sejak 2014 silam.
(Sumber: Liputan6/FIN)