[PORTAL-ISLAM.ID] Aparat keamanan polisi di AS betindak profesional dengan meringkus dan melumpuhkan pelaku aksi terorisme penembakan massal yang menewaskan 10 orang korban di Supermarket Colorado AS pada Senin 22 Maret 2021.
Padahal pelaku membawa senjata api senapan serbu yang sangat mematikan (bukan airsoft gun) dan menewaskan 10 orang di tempat kejadian.
Pelaku diringkus, dilumpuhkan, ditahan, dan akan diadili dengan pasal dan dakwaan berlapis.
Berikut beritanya dari berbagai sumber:
Pelaku dan korban penembakan brutal di Colorado AS
Pihak berwenang di negara bagian Colorado, AS, telah mengidentifikasi penembak brutal beserta 10 korban yang tewas - yang rata-rata berusia 20 hingga 65 tahun - dalam penembakan di suatu supermarket Kota Boulder.
Penembakan di pasar swalayan King Soopers pada Senin sore waktu setempat itu bisa diatasi setelah polisi membekuk pelaku tunggal setelah terjadi tembak-menembak.
Motif penembakan belum diungkap, tapi tersangka menghadapi 10 dakwaan pembunuhan.
Presiden Joe Biden memberi pujian sekaligus ucapan bela sungkawa bagi seorang polisi yang turut menjadi korban. Biden lantas menyerukan Kongres agar memberlakukan aturan yang memperketat kepemilikan senjata bagi warga sipil.
Pasar swalayan itu berlokasi di suatu kompleks pertokoan yang terkenal ramai di Boulder, yang terletak 50 km dari sebelah utara ibu kota negara bagian Colorado, Denver.
Kasus ini hanya terjadi tidak sampai sepekan dari penembakan brutal di Atlanta, yang menewaskan delapan orang - enam orang di antaranya perempuan keturunan Asia.
Presiden Biden pada Selasa waktu setempat menegaskan kembali seruan untuk memberlakukan larangan penjualan senjata serbu dan berpeluru banyak, serta memperketat pengawasan pembelian senjata api.
Siapa tersangkanya?
Jaksa Michael Dougherty menyatakan bahwa investigasi kasus itu "masih dalam tahap awal." Namun sudah diketahui tersangka bernama Ahmad Al Aliwi Al Issa (21 tahun) dan diduga pelaku tunggal.
Al Issa berasal dari kota Arvada, Colorado, dan menghabiskan sebagian besar hidupnya di AS.
Para saksi mata mengungkapkan bahwa tersangka membawa sebuah senapan serbu. Sumber kepolisian yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan kepada media massa AS bahwa senapan itu jenis AR-15. Senjata semi-otomatis yang juga digunakan dalam sejumlah kasus penembakan massal di AS.
Tayangan dari udara menunjukkan tersangka diborgol dan tidak memakai baju, kemungkinan menderita luka-luka di kaki sehingga harus ditandu.
Al Issa tengah ditahan di suatu rumah sakit sambil dirawat dan bila sudah pulih akan dikirim ke penjara di Boulder pada Selasa waktu setempat.
Bagaimana penembakan terjadi?
Penembakan dimulai pada Senin pukul 14.30 waktu setempat (Selasa dini hari WIB), tak lama setelah tersangka masuk ke pasar swalayan.
Baik para karyawan supermarket maupun pembeli banyak yang langsung merunduk sambil melarikan diri begitu rentetan peluru dimuntahkan tersangka dari senapannya.
Beberapa kejadian itu direkam oleh saksi di luar pasar swalayan dan menunjukkan sejumlah korban di dekat tempat kejadian perkara.
Pembeli di dalam supermarket langsung melarikan diri untuk berlindung saat penembakan terjadi.
"Saya tidak tahu apa yang terjadi... Saya mendengar suara tembakan, seseorang jatuh," teriak orang yang memegang kamera. "Ada seorang penembak, pergi menjauh".
Suara tembakan terdengar saat dia melarikan diri dari toko itu.
Rekaman video tersebut berlanjut dan menampilkan polisi yang tiba di tempat kejadian dan mengelilingi supermarket.
Departemen kepolisian Boulder kemudian memperingatkan orang-orang untuk menghindari daerah tersebut dan mengatakan kepada mereka untuk tidak "menyiarkan di media sosial informasi taktis apa pun yang mungkin Anda lihat".
Rekaman video yang diambil dari udara kemudian menunjukkan seorang pria, yang tampaknya hanya mengenakan celana pendek, dikawal pergi dengan tangannya yang diborgol.
Dalam konferensi pers sesaat setelah kejadian, kepala Kepolisian Boulder, Maris Herold, mengkonfirmasi bahwa seorang tersangka ditahan dan menerima perawatan di rumah sakit. "Saya ingin meyakinkan masyarakat bahwa mereka aman," katanya.
Penembakan di supermarket ini adalah pembunuhan massal kesekian kali yang terjadi tahun ini setelah sempat tidak ada insiden penembakan selama pandemi di AS tahun lalu, ungkap data yang dihimpun oleh Associated Press (AP), USA Today dan Northeastern University. Menurut data itu pembunuhan massal terjadi bila korbannya berjumlah empat orang atau lebih.
Tersangka Disidang
Sidang pertama Ahmad Al Aliwi Alissa, tersangka penembakan massal di swalayan di Boulder, Colodaro berlangsung pada Kamis (25/3/2021).
Dikutip dari The New York Times, Alissa akan tetap ditahan, meski sang pengacara mengatakan di pengadilan bahwa tersangka memilik penyakit mental yang belum diketahui lebih rinci.
Hakim Thomas Mulvahill mengatakan bahwa para pihak selanjutnya akan bertemu di pengadilan dalam 60 hingga 90 hari ke depan untuk membahas kasus tersebut.
Kaki Alissa dilumpuhkan oleh petugas polisi selama penyerangan, masuk ke ruang sidang menggunakan kursi roda dan mengenakan masker putih.
Selama persidangan, Alissa hanya berbicara sekali dan mengatakan "ya" ketika hakim bertanya apakah dia memahami haknya.
[VIDEO]