Di tempat saya, enjoy2 aja larangan buka warung makan. Buka sore jam 3, trus pas taraweh tutup. Buka lagi jam 21.30 malam sampai waktu sahur, untuk warung makan yang layani pembelian untuk sahur.
Di Pekanbaru, kalau mau buka pasang spanduk non muslim. Asyik2 aja aturannya diberlakukan.
Dari dulu begitu terus aturannya, gak ada yang komplain dan gak ada yang sewot.
Heran sama kelakuan sekarang. Pas bulan puasa, selalu aja ada yang begini beritanya. Itu makhluk2 yang ceriwis kemaren2 kemana aja mereka? Lagi di planet mars kah?
Di Bali Nyepi semuanya dilarang, bahkan fasilitas umum pun harus mengikuti untuk menghormati. Kalau ada yang protes, bijak bener bibirnya berkata bahwa itulah aturan daerah setempat.
"Kalau gak mau ikuti, jangan tinggal di sana...", begitu kata mereka.
Lah coba kalau yang begini kita pake juga..
"Kalau gak mau ikuti, pindah aja ke Bali. Mau..?"
Kemenag malah kegiring berita murahan, sampah banget.
(Setiawan Budi)