[PORTAL-ISLAM.ID] Nama Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Azis Syamsudin muncul dalam perkara dugaan suap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Stefanus Robin Pattuju. Politikus Golkar ini diduga menjadi penghubung Robin dengan Wali Kota Tanjungbalai M. Syahrial, koleganya sesama kader partai beringin.
Robin diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari M. Syahrial. Penyidik asal Kepolisian yang bertugas di KPK sejak 2019 ini memberi janji bahwa kasus dugaan jual beli jabatan yang menjerat bekas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tanjungbalai itu bisa dihentikan. Kendati, Robin bukan anggota tim penyidik kasus Syahrial.
Berdasarkan penelusuran Tempo, Syahrial percaya bahwa Robin bisa mengamankan perkaranya setelah mengetahui kedekatan Robin dengan Azis. Pada Rabu pekan lalu, 21 April 2021, Azis mengaku tak mengingat pernah bertemu dengan penyidik KPK bernama Robin.
"Ya, bisa aja saya kenal. Saya kenal banyak orang," kata Azis, dikutip dari Koran Tempo edisi Kamis, 22 April 2021. "Saya banyak pertemuan. Secara khusus saya tidak tahu karena tamu saya banyak."
Menurut Ketua KPK Firli Bahuri, Azis mempertemukan Robin dan Syahrial pada Oktober tahun lalu. Dalam pertemuan di kediaman Azis itu, Robin diminta membantu Syahrial agar penyelidikan perkaranya di KPK tidak naik ke tahap penyidikan.
Stefanus Robin juga diduga tak sendirian dalam memperdagangkan perkara korupsi. Firli mengatakan terbuka kemungkinan adanya pelaku lain dalam perkara suap dengan iming-iming penghentian pengusutan perkara itu.
Beberapa sumber Tempo menceritakan, Azis Syamsuddin menerima Robin bersama tujuh orang penyidik KPK lainnya di rumah dinasnya. Ketika dikonfirmasi, Firli mengaku belum mengetahui ihwal pertemuan para penyidik itu. Namun dia berjanji KPK akan menelusuri kebenaran informasi tersebut.
Sumber Tempo mengungkapkan proses perkenalan Robin dan Azis terjadi pada tahun lalu. Robin mengenal Azis lewat koleganya yang akrab dengan politikus Senayan itu.
Adapun pertautan Azis dengan Syahrial terungkap dari cerita beberapa politikus Golkar. Keduanya diduga pertama kali saling mengenal ketika Syahrial berkunjung ke kediaman Azis di Jakarta, tahun lalu.
Syahrial datang bersama beberapa pengurus Golkar Sumatera Utara. Ia merupakan Ketua DPD Golkar Tanjungbalai. Rombongan itu disebut-sebut dikomandoi Musa Rajekshak, Wakil Gubernur Sumatera Utara, yang ketika itu hendak maju menjadi calon Ketua DPD Golkar Sumatera Utara.
Syahrial dan Musa Rajekshah terhubung tidak hanya karena sama-sama pengurus Golkar, tapi juga memiliki hubungan kekerabatan. Musa Rajekshak adalah paman dari istri Syahrial, Sri Silvisa Novita.
Ketika itu, terjadi kemelut di internal pengurus Golkar Sumatera Utara. Musyawarah Daerah Golkar Sumatera Utara di Hotel JW Marriot, Medan, pada 24 Februari tahun lalu memilih Yasir Ridho Lubis sebagai Ketua Golkar Sumatera Utara periode 2020-2025. Yasir adalah Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara.
Yasir terpilih secara aklamasi karena menjadi calon tunggal. Awalnya, musa ingin bertarung memperebutkan posisi ketua itu. Namun, ia mengurungkannya karena terganjal syarat pencalonan. Belakangan, pengurus pusat Partai Golkar membatalkan hasil musyawarah daerah tersebut.
Azis, yang menjabat Wakil Ketua Umum DPP Golkar, disebut-sebut berperan penting dalam kebijakan pengurus pusat partainya tersebut. Ia yang mendorong agar Musa memimpin Golkar Sumatera Utara.
Akhirnya, DPP Golkar menggelar musyawarah daerah ulang di kantor pusat partai di Jakarta pada 6 November tahun lalu. Meski berjalan alot, musyawarah daerah memutuskan memilih Musa Rajekshah sebagai Ketua DPD Golkar Sumatera Utara periode 2020-2025.
Azis Syamsuddin belum bersedia berkomentar lagi ihwal namanya yang disebut-sebut dalam perkara dugaan suap penyidik KPK ini. Pesan permintaan wawancara dari Tempo ke nomor Whatsappnya yang menunjukkan dua centang biru.
Ketua KPK Firli Bahuri berjanji menelusuri peran Azis dalam dugaan suap ini. Tim KPK akan mencari informasi detail ihwal pertemuan di rumah Azis yang dihadiri Robin dan Syahrial pada Oktober tahun lalu.
"Ini adalah tugas KPK untuk mengungkap perbuatan setiap orang dalam pertemuan tersebut," kata Firli Bahuri dalam konferensi pers hari Kamis, 22 April 2021. "Kami akan dalami keterkaitan Saudara AZ (Azis), SRP (Robin), dan MS (Syahrial)." [tempo]