Masih panjang sekali memang jalan mengedukasi rakyat luas. Agar mereka mau memahami hal2 penting di negara ini.
Misalnya tentang BUMN. Siapa pemilik BUMN? Rakyat Indonesia. BUMN itu bukan milik Menteri, apalagi Presiden, amit2 milik partai politik dan elit tertentu. Bukan.
Bahkan sejatinya, Menteri, Presiden, mereka adalah 'pelayan' bagi seluruh rakyat. Mereka bekerja untuk melayani rakyat. Karena kita ini demokrasi. Cek UU 1945, negara kita itu bukan kerajaan.
Tapi di Indonesia ini, kadang terbalik. Saat berebut kekuasaan, mereka bilang ini negara demokrasi, butuh suara rakyatnya. Saat berkuasa, mereka mirip Kerajaan, pejabat2lah yang dilayani, turun-temurun, dinasti. Lupa sama rakyatnya. Dan saat ada yang kritis, netizen penjilat siap membela habis2an, bilang: kamu jangan ngomong politik. kamu jangan banyak kritik.
Jalan edukasi rakyat luas itu memang masiiih panjaaang sekali. Itulah gunanya yg masih mau bersuara, my friend. Agar kita saling kontrol, saling mengingatkan. Lebih2 jika kalian sudah bayar pajak, lapor SPT 2020, kalian jelas sangat berhak membahas negara ini. 🙂
*By Tere Liye
**kalau kami tidak peduli, komen2 ini tinggal dihapus, akunnya di ban. Justeru karena kami pedulilah, kami screenshot kami jadikan contoh. syukur2 banyak netizen yg akhirnya mau paham, 'oalaa, logika sy itu selama ini kacau sekali'. komen ini muncul dipostingan ttg BUMN. Jika lihat komennya (screnshot di atas -red), netizen yg satu ini merasa, BUMN itu milik pejabat.
[fp]
Masih panjang sekali memang jalan mengedukasi rakyat luas. Agar mereka mau memahami hal2 penting di negara...
Dikirim oleh Tere Liye pada Rabu, 03 Maret 2021