[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Wakil Sekeretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjend MUI), Ustaz Tengku Zulkarnai angkat suara terkait penemuan beberapa atribut Front Pembela Islam (FPI) dalam penangkapan terduga teroris beberapa hari terakhir.
Dia mempertanyakan adanya atribut tersebut dapat menjadi bukti organisasi yang sudah dinyatakan terlarang oleh pemerintah itu ikut terlibat dalam teror bom di Gereja Katedral Makassar.
“Kaos dan buku bergambar bisa jadi barang bukti keterlibatan dgn organisasi tertentu atas tindakannya,” kata Tengku Zul di akun Twitter @ustadtengkuzul, Selasa (30/3/2021).
Dia lantas membandingkan kasus dugaan korupsi Bantuan Sosial (Bansos) yang melibatkan mantan Menteri Sosial, Juliari P Batubara yang juga Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan.
“Bagaimana dgn Wkl Bendahara Umum yg korupsi Bansos? Tdk bisakah dikaitkan dengan Partainya?,” sebutnya.
“Lebih kuat bukti yg mana kaos atau Jabatan Wakil Bendahara Umum…? Ini murni nanya…,” tegas Tengkuzul melanjutkan cuitannya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyita sejumlah atribut Front Pembela Islam (FPI) sebagai barang bukti penggerebekan terduga teroris di Condet, Jakarta Timur, Senin (29/3).
Densus 88 Antiteror Polri pun bakal mendalami atribut FPI, yang didapatkan saat penangkapan terduga teroris di Jakarta dan Bekasi.
“Iya termasuk itu (atribut FPI), jika ada keterkaitan. Itu sebagai temuan awal. Bahkan didalami oleh Desnsus 88,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (29/3).
Fadil enggan berspekulasi dan menyimpulkan terkait atribut FPI yang ditemukan tim Densus 88 Antiteror, apakah terduga teroris yang ditangkap tersebut ada kemungkinan terafiliasi dengan FPI atau tidak.
Begitu juga spekulasi bahwa ada keterkaitan antara terduga teroris yang diamankan dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang melakukan aksi bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar.
Penangkapan terduga diteroris di Jakarta dan Bekasi merupakan bagian dari merespons terjadinya peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3).[msn/fajar]