Dari SINGKONG ke KAPAL SELAM, Sampai PESAWAT PATROLI Untuk Senegal
Saya salah satu orang yang termasuk sangat kecewa dengan hebohnya "Menhan main Singkong" yang ramai beberapa bulan yang lalu.
Begitulah konsep dan pola berpikir bangsa kita. Kalau sudah cinta atau malah jadi benci, kewarasan menutupi akal sehat kita. Ujung-ujungnya cuma bisa memaki dan menghujat.
Tapi ya sudahlah. Apalagi hak istimewa yang dimiliki oleh rakyat selain mengomel, misuh-misuh dan meluapkan kemarahan. Kondisi bangsa kita memang semakin memprihatinkan.
Saya berharap Kader Gerindra dan semua Pendukung Pak Prabowo untuk tidak terlalu "over-reactive". Santai saja. Lebih baik ikut sebar luaskan apa saja sekarang yang sudah dan sedang dikerjakan oleh beliau lewat Kementerian Pertahanan.
Sekarang kita cerita Singkong dulu.
Kesannya memang lucu. Mosok Kemenhan mengurusi Singkong? Emangnya Singkong bisa digunakan dalam perang?
Sebelumnya ijin saya jelaskan dulu. Walaupun Singkong "cuma" tanaman yang dipandang sebelah mata, sampai ada istilah anak singkong buat orang-orang yang dianggap bukan siapa-siapa, nyatanya Negara kita mengimpor Singkong sampai triliunan rupiah!
Silahkan dibaca link berita di atas. Impor Singkong kita setiap tahun meningkat. Sedangkan Produksi dan lahan Kebun Singkong kita semakin menyusut.
Nah pertanyaan menariknya, kenapa masalah Singkong justru harus diurus Menhan?
Pertanyaan ini tentu saja yang paling berhak menjawabnya adalah atasan Menhan. Sebagai Menteri, Menhan harus siap ditugaskan apa saja. Namanya juga "Pembantu Presiden".
Tapi saya berpikir Positif. Mungkin saja, Presiden tidak percaya dengan kemampuan Mentan (Menteri Pertanian). Sebaliknya yakin dan percaya kemampuan Menhan. Kalau saya menilai, harusnya Tugas Presiden juga diserahkan aja ke Pak Menhan. Cocok...?
Lanjut pertanyaannya:
"Apakah pekerjaan Menhan cuma berkebun Singkong?"
Lha ya ngga. Kementerian Pertahanan telah merampungkan pembangunan Kapal Selam Pertama buatan Industri Pertahanan Dalam Negeri (PT PAL) bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan.
Kapal Selam Alugoro-405 sudah diserahterimakan kepada TNI AL untuk menjaga Pertahanan Indonesia.
Ok, jadi Menhan ngga main Singkong melulu ya?
Lanjut....
Kemarin Menhan di Bandung juga menyerahkan (ekspor) Pesawat Karya Anak Bangsa CN 235-220 MPA kepada Angkatan Udara Republik Senegal.
Menurut Papa Souleymane, Chief Of Air Force of Senegal, Negara mereka telah menggunakan Pesawat Produksi PT Dirgantara selama sepuluh tahun. Dan Pesawat yang diserahkan kemarin adalah pesanan ketiga. Terasa lebih istimewa karena pesanan ketiga ini akan digunakan sebagai Pesawat Patroli.
Ok, lanjut berkarya dan bekerja nyata Mas Bowo. Kalaupun tidak bisa berbakti secara total lewat Kursi Kepresidenan, minimal lewat Meja Kementerian Pertahanan. Kami selalu mendukung dan mendokanmu. Baik lewat pujian maupun lewat kritikan. Bahkan lewat hujatan. Karena semuanya tanda keperdulian.
(By Azwar Siregar)