[PORTAL-ISLAM.ID] Meski gerakan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dibiaya bohir alias taipan seperti disebutkan beberapa kalangan, Presiden Joko Widodo diyakini mengetahui gerakan tersebut.
Moeldoko bersama sejumlah kader pecatan Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 5 Maret 2021.
KLB yang dilaksanakan di Deli Serdang, Sumatera Utara itu memilih Moeldoko sebagai ketua umum.
Setelah hadir di KLB dan menyampaikan pidato, Moeldoko tidak pernah lagi muncul di hadapan publik. Termasuk saat jajaran pengurus menggelar jumpa pers di kediamannya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis lalu (11/3/2021).
Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengatakan, diam dan menghilangnya Moeldoko karena ada yang menyuruh.
"Disuruh diam, atau mungkin dimarahi Presiden," ujar Cipta Panca saat dihubungi, Sabtu (13/3).
Kenapa sampai Moeldoko dimarahi Presiden? Cipta Panca membaca sederhana, gerakan mantan Panglima TNI itu mudah terbaca.
"Karena gerakannya bocor dan membuat kegaduhan," ucap Cipta Panca dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.[]