[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnai mengaku keberatan dengan langkah Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) yang menyurati Menteri Agama guna merubah pelajaran Agama Islam.
Tengku Zul menilai, PGI telah keluar jalur. Sebab telah ikut campur dalam keyakinanan ummat Islam.
“Saya keberatan akan tindakan itu dan mengatakan bahwa PGI dalam hal ini telah Offside karena mengurusi buku Pelajaran Agama Islam. Istilah Medan, lompat pagar, namanya,” ujar Tengku Zul dikutip akun Instagramnya, Rabu (3/3).
Tengku Zul mengatakan, selam ini ummat Islam juga tidak pernah mengurusi buku-buku pelajaran ummat Kristiani yang mengulas tentang ajaran Islam. Dia meminta agar PGI tidak ‘lompat pagar’.
“Kami umat Islam, selama ini juga tidak pernah meminta buku Pelajaran Agama Kristen yang memuat pandangannya tentang Islam, al Qur’an atau Nabi Muhammad direvisi. Cukup bagi kami Lakum Di Nukum Wa Liyadin. Bagimu Agamamu dan Bagiku Agamaku. Tidak perlu saling lompat pagar,” ujar Tengku Zul.
Lebih lanjut Tengku Zul mengatakan, perbedaan pandang antara Islam dan Kristen sudah ada sejak ribu tahun lalu. Mustahil untuk menyamakan sudut pandang antara aqidah Islam dan Kristen.
“Biarkan saja berlaku demikian karena NKRI pun mengakui semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Tengku Zul meminta menteri Agama melakukan komunikasi dengan ormas Islam dan Majelis Ulama Indonesia jika ingin merievisi buku pelajaran agama Islam.
“Silakan pak Menteri konsultasi dulu dengan MUI, NU, Muhammadiyah dan Ormas-ormas Islam sebelum melangkah dan membuat keresahan baru,” pungkasnya.
Diberitakan, buku pelajaran agama Islam terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyinggung soal kitab Injil dan Taurat.
Terkait itu, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyurati Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas supaya buku itu dikaji ulang.
Menag kemudian tengah melakukan koordinasi dengan Kemendikbud untuk mengkaji materi dari buku-buku trsebut. (dal/fin)