[PORTAL-ISLAM.ID] Apabila kita berbicara soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tentu identik dengan Ketua Umum yang menjabat sejak tahun 1999 silam sekaligus pendirinya, yakni Megawati Seokarnoputri. Kendati begitu, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai ada sejumlah tokoh keturunan Soekarno yang siap menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum (Ketum) PDIP.
Menurut Jamiluddin, regenerasi total pada partai berlambang kepala banteng itu bakal terjadi tiga tahun mendatang, atau tepatnya pada tahun 2024 nanti.
Kalaupun terjadi, kata Jamiluddin, sosok yang bakal jadi Ketua Umum PDIP pengganti Megawati tetaplah masih satu darah keturunan yang berasal dari ayahnya, Soekarno.
Hanya saja prediksi tersebut bakal berlaku kalau Megawati masih jadi orang nomor satu di PDIP sampai 2024 mendatang.
“Kalau pun terjadi regenerasi, pengganti Mega diperkirakan tetap dari trah Soekarno. Tentu perkiraan ini akan terjadi bila Mega masih memimpin PDIP hingga 2024,” ujar Jamilludin mengutip dari Genpi pada Senin, 22 Maret 2021.
Jamiluddin melanjutkan, dari regenerasi PDIP tersebut yang tidak memiliki keturunan dari Soekarno hanya menjadi petinggi PDIP dan tak punya peluang jadi Ketum. Adapun jabatan tersebut seperti sekertaris jenderal, ketua departemen, dan posisi lainnya di DPP PDIP.
Para kader pun, kata dia, merasa tahu diri dengan tidak lancang menginginkan jabatan sekelas Ketua Umum.
“Mereka ini seolah tahu diri tidak akan lancang menyampaikan keinginannya menjadi calon ketua umum PDIP,” katanya.
Jamiluddin mengungkapkan, di antara sejumlah tokoh keturunan Soekarno yang berpeluang menggantikan Megawati sebagai Ketua Umum PDIP ialah Prananda Prabowo, Puan Maharani, Guruh Soekarnoputra, dan Puti Guntur Soekarno.
Namun dari keempat tokoh keturunan Soekarno yang layak menggantikan Megawati hanyalah Prananda dan Puan Maharani.
“Dari empat nama ini, hanya Prananda dan Puan yang peluangnya lebih besar menggantikan Mega,” tutur Jamiluddin.
Jamiluddin melanjutkan, kedua tokoh tersebut memiliki kelebihan masing-masing, kendati begitu sosok Prananda lebih diunggulkan lantaran dianggap mempunyai kecerdasan yang lebih memumpuni ketimbang Puan.
Termasuk para kader yang berada di sejumlah daerah lebih mengunggulkan Prananda.
“Sosok Prananda, selain memiliki kecerdasan, juga skill manajerialnya jauh lebih mumpuni daripada Puan. Di internal PDIP, termasuk kader di daerah, tampaknya lebih menerima Prananda daripada Puan,” jelasnya.
Meski demikian, perkiraan itu bakal melenceng alias berubah total kalau Megawati sudah tidak memimpin PDIP pada 2024 mendatang.
Penggantinya sebagai Ketua Umum tentu akan lebih sulit diprediksi mengingat banyaknya faksi di PDIP yang kekuatannya berimbang.[hops]