[PORTAL-ISLAM.ID] Gerakan Anti Radikalisme Institut Teknologi Bandung (GAR ITB) kini tengah menjadi sorotan publik. Hal ini bermula dari laporan GAR ITB ini atas Din Syamsuddin atas tudingan radikalisme.
Dari liputan Kumparan.com, ternyata di balik GAR ITB ada Jubir Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman.
Dan kemudian terungkap JEJAK DIGITAL twit Fadjroel Rachman yang mendesak Alumni ITB untuk meminta Din Syamsuddin mundur sebagai Anggota Majelis Wali Amanat ITB (MWA ITB).
Hal itu disampaikan Fadjroel Rachman di akun twitternya @fadjroeL pada 30 Juni 2019.
"Alumni ITB @itbofficial Wajib Meminta Din Syamsuddin untuk Mundur Sebagai Anggota MWA ITB karena Tidak Pantas untuk Mendorong Kecurigaan dan Ketidakpercayaan Publik terhadap Mahkamah Konstitusi ~ FR @Humas_MKRI," kata Fadjroel Rachman di akun twitternya @fadjroeL.
Pernyataan Fadjroel Rachman dilatari oleh berita di kumparan dengan judul "Din Syamsuddin Komentari Putusan MK: Rasa Keadilan Saya Terusik".
JEJAK DIGITAL itu hingga pagi ini, Senin (15/2/2021), masih ada di twit Fadjroel Rachman, dan sudah disceenshot sebagai barbuk (berjaga-jaga kalau nanti dihapus).
Ketemu sering, diskusi sering. Ngobrol juga sering tapi menikam dari belakang.
— HUKUM MILIK PENGUASA (@HukumDan) February 14, 2021
Dari dulu sudah di incar dengan berbagai alasan.
Pejabat apaan kamu ini panjul??? pic.twitter.com/FeYqoZV2Og
Alumni ITB @itbofficial Wajib Meminta Din Syamsuddin untuk Mundur Sebagai Anggota MWA ITB karena Tidak Pantas untuk Mendorong Kecurigaan dan Ketidakpercayaan Publik terhadap Mahkamah Konstitusi ~ FR @Humas_MKRI https://t.co/rO6FEEKFac
— Fadjroel Rachman (@fadjroeL) June 29, 2019
Orang seperti ini yg haus dengan kekuasaan sebaiknya yg di singkirkan oleh presiden dari istana biar presiden bisa bekerja tanpa ada rasa beban dg pernyataan org2 yg mabuk kekuasaan
— Ical muh (@Icalmuh1) February 14, 2021