[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menghiasi jagad media sosial. Kali ini ia menggunakan Gab, sebuah platfrom mirip Twitter yang kerap digunakan oleh kelompok sayap kanan.
Trump diketahui sudah memiliki agun Gab sejak Agustus 2016, namun jarang menggunakannya. Sayangnya saat ini Trump di-black list oleh sejumlah platform media sosial mainstream seperti Twitter, Facebook, dan Instagram.
Selama empat tahun kepemimpinannya, Trump menggunakan Twitter sebagai alat komunikasi utamanya.
Kembalinya Trump ke jagad maya ditandai dengan unggahannya di Gab terkait proses pemakzulan kedua yang tengah dihadapinya.
Unggahan tersebut berisi surat balasan yang dirilis oleh tim hukum pembelanya kepada manajer pemakzulan, Jamie Raskin pada Rabu (3/2). Di sana disebutkan bahwa Trump menjalani proses hukum inkonstitusional.
"Surat Anda hanya menegaskan apa yang diketahui semua orang: Anda tidak dapat membuktikan tuduhan terhadap Presiden Amerika Serikat ke-45, yang sekarang menjadi warga negara," tulis dua pengacara Trump, David Schoen dan Bruce Castor, seperti dikutip Sputnik.
Sebelumnya, Raskin mengirim surat yang menyatakan bahwa dakwaan pemakzulan terhadap Trump atas hasutan pemberontakan telah diterima dan sidang Senat akan dimulai pada 9 Februari.
Trump dimakzulakn untuk kedua kalinya setelah kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari. Ketika itu, para pendukung Trump melakukan aksi protes menolak hasil pilpres yang dimenangkan oleh Joe Biden. Mereka juga merangsek masuk ke gedung parlemen di mana Kongres sedang mensertifikasi kemenangan Biden.
Trump dianggap sebagai dalang dari kerusuhan karena memberikan pidato untuk menyuarakan kecurangan pemilu.
Sebagai tindak lanjut, sejumlah media sosial menangguhkan akun Trump. Sementara anggota parlemen Partai Demokrat mendesak pemakzulan Trump di DPR. [RMOL]