[PORTAL-ISLAM.ID] Maju-mundur jadwal Pilkada 2022 atau 2024 ramai dibahas di Senayan. Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencuat di pusaran isu jadwal Pilkada itu.
Di Senayan, 6 fraksi (PDIP dkk) menolak Pilkada 2022 dan menghendaki Pilkada 2024 berbarengan dengan Pilpres. Hanya Nasdem-PD-PKS yang tetap menginginkan jadwal Pilkada 2022, termasuk diantaranya DKI Jakarta.
Jika Pilkada 2022 ditiadakan, diyakini sebagai upaya menjegal Anies yang disebut-sebut akan maju dalam Pilpres 2024.
Anies pun menanggapi secara dingin ketika ditanya wartawan. Dia menyebut ingin fokus mengatasi COVID-19.
"Nggak (komentar), sekarang kita urusin COVID dulu," singkat Anies, di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2/2021), seperti dilansir detikcom.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai ada sejumlah partai yang mencari atau mempertahankan jagoannya untuk Pilpres 2024. Salah satunya melalui jalur awal, yakni Pilkada 2022.
"Jadi ada partai-partai yang mencari jagoan atau mempertahankan jagoan, ya misalnya mau mencari calon presiden baru atau alternatif di luar yang ada sekarang ini melalui Pilkada Jakarta, Jabar, Jateng, dan Jatim, terutama Pilkada Jakarta, karena Jakarta-lah pilkada rasa pilpres," kata Qodari kepada wartawan.
Nama Anies Baswedan pun dipertahankan partai tertentu untuk maju pada pilpres 2024. Mengawali pencapresan itu, Anies dinilai bisa memulai dari Pilkada DKI 2022 jika tetap digelar.
"Kemudian juga yang ingin mempertahankan nama-nama yang ada sekarang, misalnya Anies di Jakarta. Kalau tidak pilkada, kemudian Anies tidak menjabat 2022-2024, karena diisi Plt," ujar Qodari.
Belum pastinya gelaran Pilkada 2022 ini, membuat peluang Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk maju dua periode mendapat batu ganjalan.
Selain itu, jika Pilkada digelar tahun 2024, sebagian publik juga meyakini popularitas Anies yang disebut-sebut akan maju dalam Pilpres ikut meredup.[detik]