[PORTAL-ISLAM.ID] Legasi Presiden Joko Widodo sebagai presiden dua periode mulai dipertanyakan. Khususnya legasi dalam pengembangan demokrasi dan kemakmuran rakyat.
“Pak Jokowi belum memiliki legacy besar tentang Demokrasi dan kemakmuran. Bahkan, legacynya cenderung negatif,” ujar Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitternya, Selasa (16/2).
Andi Arief mengingatkan bahwa waktu efektif Jokowi untuk berkuasa tinggal setahun saja. Yakni hingga Juni 2022.
Hal tersebut lantaran partai-partai akan mulai sibu dengan urusan masing-masing. Mereka akan sibuk mempersiapkan verifikasi, pendaftaran, dan penyusunan caleg/capres.
Sementara untuk saat ini, kesempatan Jokowi untuk meninggalkan legasi positif untuk kemakmuran sulit didapatkan. Sebab, krisis kembar ekonomi dan pandemi belum ada tanda-tanda bisa teratasi.
Legasi yang paling mungkin dibukukan oleh Jokowi adalah legasi demokrasi, yaitu dengan mengembalikan kebebasan berpendapat, menormalkan UU Pemilu.
“Saya khawatir jika tidak ada terobosan besar soal kebebasan dan normalisasi UU Pemilu, pak Jokowi hanya akan dikenang rakyat sebagai Presiden yang gagal menyejahterakan rakyat dan menjadi bapak Stabilitas Politik semu,” tutupnya.[rmol]