[PORTAL-ISLAM.ID] Aliansi Mahasiswa UGM mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terus berkawan dengan oligarki dan buzzer.
“Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak. Teruslah berkarya dengan oligarki dan para buzzer,” kata Aliansi Mahasiswa UGM di akun Twitter-nya @UGMBergerak.
Aliansi Mahasiswa UGM menilai sikap pemerintah yang minta dikritik tidak sesuai kenyataan. “Presiden Jokowi juara umum lomba ketidaksesuaian omongan dengan kenyataan,” ungkapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk lebih aktif dalam memberi masukan dan kritik pada pemerintah. Hal ini, kata Jokowi, adalah bagian dari proses untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
“Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi maladministrasi dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya-upaya perbaikan perbaikan,” kata Jokowi, Senin (7/2/2021).
Sehari setelah itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan bahwa kritik, saran, dan masukan itu seperti jamu yang menguatkan pemerintah. “Kami memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras, karena dengan kritik itulah pemerintah akan membangun lebih terarah dan lebih benar,” ujar Pramono dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional, Selasa (8/2/2021).
Roy Suryo : Orbuzz? Order BuzzerRp?
Nah Roy Suryo ikut-ikutan komen kicauan akun @UGMBergerak itu lho. Menurut Roy, cuitan bernada satire itu cukup menggelitik.
“Seiring dgn sifat teliti, cermat & kehati2an yg harus dikedepankan oleh Para Mahasiswa -Pemilik hari depan bangsa- ini, Apakah sudah benar apa yg dituliskan? Yakin?” tulis Roy berkicau dikutip Kamis 11 Februari 2021.
Selanjutnya Roy Suryo mengulas soal penamaan rezim pemerintah di Indonesia yang sudah jamak di telinga masyarakat. Kalau pemerintahan Bung Karno disebut dengan Orde Lama atau Orba, pemerintahan Pak Harto disebut Orde Baru (Orba). Lalu sesudah dua Presiden itu sebutannya orde apa saja ya.
“Sesudah2nya Orde Reformasi (BJ Habibie sd pak SBY). Maka sekarang ini mau disebut apa? Kalau merunut Aliansi Mahasiswa ASLI UGM soal “BuzzerRp” tsb, Apa iya mau disebut OrBuzz = Orde BuzzerRp?” tulis Roy dengan berujung tanya.
Permintaan Presiden Jokowi agar masyarakat lebih aktif melaporkan kritik mendapatkan tanggapan dari budayawan Sujiwo Tejo. Jokowi memandang kritik dan saran kepada pemerintah akan bagus untuk perbaikan pelayanan kepada rakyat.
Menanggapi ucapan Jokowi itu, Presiden Jancukers, Sujiwo Tejo meminta Jokowi tertibkan buzzer. Sujiwo berpandangan bagaimana masyarakat mau lebih aktif mengkritik, lha sedikit teriak kritik langsung diserang buzzer. Nggak tanggung-tanggung, serangan buzzer ke pengkritik pemerintah sampai ke serangan pribadi plus dengan kata-kata tak senonoh. Ya rakyat jadi males makin kritik lagi, begitu ujar Sujiwo.
Respons Sujiwo itu ia sampaikan dalam wawancara dengan Detikcom. Presiden Jancukers ini mengatakan masyarakat aslinya sudah aktif menyampaikan kritiknya sayangnya langsung diserang oleh buzzer.
Apalagi serangan buzzer itu sampai pada ranah pribadi pengkritik pemerintah. Akhirnya publik makin malas pengkritik gitu.
Sujiwo mengatakan buzzer yang menyerang pengkritik pemerintah ini merupakan penumpang gelap dan alih-alih membela Jokowi, malah sebaliknya membikin citra Jokowi jatuh. Buruk di mana publik dan pengkritik pemerintah.
“Kalau Pak Jokowi ingin masyarakat aktif mengritik government-nya ya tertibkan itu buzzer-buzzer penumpang gelap via Polri dan Kemenkominfo,” jelas Sujiwo dikutip dari Detikcom.
Menurutnya, keberadaan buzzer yang menyerang habis pengkritik pemerintah itu artinya sebagai menyeleksi kritikus. Dampaknya kuantitas pengkritik pemerintah akan berkurang.
Selamat kepada bapak presiden RI @jokowi yang juga Alumni UGM. Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak. Teruslah berkarya dengan oligarki dan para buzzer 😍
— Aliansi Mahasiswa UGM (@UGMBergerak) February 10, 2021
Hedeh. #AliansiMahasiswaUGM pic.twitter.com/dkJ4G3ad3W