VAKSIN AL-QURAN
"Dengan meniru apa yang dilakukan Rasulullah saw seperti pada hadis tersebut, semoga Allah melindungi kita dari kejahatan makhluk Allah yang diberi nama oleh WHO dengan Covid-19 itu."
Dalam kitab At Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an karya imam An Nawawi terdapat satu bab berjudul Fi An Nafatsi ma’a alqur’an Li Ar Ruqyati (Meniup al Qur’an untuk pengobatan).
Pada bab in ada beberapa hadis yang disampaikan oleh ulama yang menulis ratusan kitab tersebut.
Diantaranya adalah:
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِىَّ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
Dari Aisyah ra, bahwasanya Nabi saw setiap malam jika beranjak untuk tidur beliau merapatkan kedua telapak tangannya kemudian meniup keduanya lalu membaca Qul huwallahu ahad, Qul a’udzu bi rabbil falaq dan Qul A’udzu Birabbinas (surat Al Ikhlas, al falaq dan An Nas), kemudian mengusapkan kedua telapak tengan itu ke seluruh tubuh yang dapat dijangkau diawali dari kepala dan wajahnya. Beliau melakukan seperti itu tiga kali. (HR. Bukhari)
Hadis ini dalam beberapa tempat ditulis dalam bab adab menjelang tidur. Sehingga disimpulkan sunnah sebelum tidur adalah membaca surat-surat pendek tersebut yang biasa disebut tri qul, yaitu surat al ikhlas, al falaq dan an nas.
Aisyah yang menceritakan tentang perilaku Rasulullah itu tidak memberi alasan, untuk apa kegiatan tersebut, karena Rasulullah saw juga tidak menjelaskan maksud dan tujuan amalan seperti itu.
Maka kemudian para ulama memberi penjelasan berbeda-beda. Termasuk imam Nawawi memberi penjelasan bahwa amalan itu memiliki fungsi untuk pengobatan, atau menghindari dari sesuatu yang menyebabkan sakit. Hal ini dikuatkan dengan perilaku beliau saat sakit yang juga dikisahkan oleh sang istri, Aisyah ra.
أَنَّ عَائِشَةَ - رضى الله عنها - أَخْبَرَتْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ فَلَمَّا اشْتَكَى وَجَعَهُ الَّذِى تُوُفِّىَ فِيهِ طَفِقْتُ أَنْفِثُ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ ، الَّتِى كَانَ يَنْفِثُ ، وَأَمْسَحُ بِيَدِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم – عَنْهُ
Aisyah ra mengabarkan bahwa Rasululllah saw ketika sakit meniup dirinya dengan membaca mu’awidzatain (Al Falaq dan An Nas) lalu mengusap dengan tangannya. Maka ketika beliau sakit menjelang wafatnya aku meniup telapak tangannya dengan membaca surat al falaq dan an nas lalu aku usapkan ke tubuhnya. (Hr. Bukhari)
Kalau kita telaah isi kedua surat ini, yaitu al falaq dan an nas. Isinya adalah anjaran dari Allah swt agar orang yang beriman itu berlindung kepada sang pencipta dan penguasa alam semesta yaitu Allah swt dari lima jenis kejahatan.
1. Berlindung dari Kejahatan makluk
Allah menciptakan beragam makhluk, semua untuk kepentingan manusia. Tetapi ternyata beberapa ciptaan Allah itu ada yang dapat membuat manusia celaka. Seperti yang sekarang kita saksikan. Gunung itu ciptaan Allah, tapi ketika meledak menyebabkan manusia sengsara. Air itu ciptaan Allah tetapi ketika banjir menyebabkan manusia sengsara. Angin itu ciptaan Allah tetapi ketika badai menyebabkan manusia sengsara. Virus corona itu ciptaan Allah dan ketika hinggap di tubuh orang yang imunitasnya rendah dapat membuat manusia sengsara.
Karena itu berlindung kepada Allah agar ciptaan-Nya tidak membuat manusia sengsara itu penting. Sehingga di kala mereka sedang mengamuk Allah melindungi hamba-hamba yang dikehendi untuk diselamatkan.
2. Berlindung dari kejahatan malam yang gelap
Malam itu diciptakan Allah untuk istirahat, tetapi pada malam itu juga banyak kejahatan yang dilakukan oleh manusia maupun makhluk Allah. Untuk itu berlindung dari kejahatan malam menjadi penting dilakukan. Sehingga disaat manusia istirahat dalam lelapnya tidur Allah tetap menjaganya dalam keselamatan.
3. Berlindung dari kejahatan tukang sihir
Tukang sihir itu jahat. Mereka bersekutu dengan jin untuk mencelakakan manusia. Dan biasanya juga karena permintaan manusia yang jahat untuk mencelakakan orang lain. Dengan berlindung kepada Allah, ulah dan upaya jahat mereka dapat dihindari.
4. Berlindung dari kejahatan orang yang dengki
Orang dengki itu sakit jiwanya. Ia sakit hati ketika kawannya senang. Ia senang di saat kawannya susah. Setiap hari kerja orang dengki itu untuk memberi celaka kepada kawannya. Karena itu berlindung kepada Allah dari kejahatan manusia jahat ini penting dilakukan. Jika Allah melindungi upaya jahat mereka akan lewat begitu saja, tidak berpengaruh sama sekali.
5. Berlindung dari kejahatan jin
Ini adalah musuh manusia yang sepanjang masa. Mereka berihtiar mencalakakan manusia dengan cara apa saja. Tidak ada waktu tanpa diisi dengan menggoda manusia. Karena memang begitulah sumpahnya ketika dilempar Allah dari surga. Maka berlindung kepada Allah yang menciptakan jin itu penting. Ketika Allah melindungi hambanya yang beriman maka ulah makhluk jahat itu tidak punya pengaruh apa-apa.
Vaksin itu melindungi orang yang disuntik dari kejahatan virus. Kata para ahli jika seseorang disuntik vaksin imunitasnya naik. Ketika imunitasnya kuat maka bila ada virus yang masuk ke tubuhnya, dengan mudah dapat dikalahkan. Sehingga tidak menyebabkan sakit.
Untuk selamat dari covid, orang beriman itu juga punya vaksin di samping vaksin yang dari sinovac tersebut. Yaitu beberapa surat pendek yang pasti semua kita sudah menghafalnya yaitu, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas.
Dengan meniru apa yang dilakukan Rasulullah saw seperti pada hadis tersebut di atas, semoga Allah melindungi kita dari kejahatan makhluk Allah yang diberi nama oleh WHO dengan Covid-19 itu.
Wallahua’lam.
(Oleh: Ustadz Muh. Nursalim)