[PORTAL-ISLAM.ID] Tom Pepinsky, seorang profesor di Universitas Cornel AS, yang mengajar politik komparatif, ekonomi politik, dan politik Asia Tenggara, turut mengomentari pembubaran Front Pembela Islam (FPI) yang dilakukan oleh pemerintah rezim Jokowi.
"Pembubaran FPI adalah error strategis melawan radikalisme yang menunjukkan kelemahan Demokrasi Pancasila di Indonesia," kata Tom Pepinsky di akun twitternya @TomPepinsky, Rabu (30/12/2020).
Masih dalam rangkaian twitnya, menurut Tom, pembubaran ormas tidak akan efektif. Tindakan represif pemerintah ini justru akan makin membuat kuat ormas yang dibubarkan.
"Tapi pendekatan yang telah beberapa tahun diikuti pemerintahan Jokowi--yaitu "membubar ormas secara legal"--tidak akan efektif."
"Alasan? Karena yang dibubarkan bukan ideologi atau dukungan Islamis ini, hanya organisasi, struktur hukum. Dalam waktu pendek akan muncul kelompok2 baru, yang diperkuatkan oleh tindakan hukum represif ini," ujar Tom.
"Apa yang dicapai? Satu contoh lagi, gunanya kekuasaan negara melawan ormas yang berbeda pendapat. Kekuasaan ini saaaangat susah dibatasi. Walaupun pembubaran FPI bisa dianggap langkah yang membela demokrasi Pancasila, sebenarnya membahayakannya."
"Ini bukan tindakan dari demokrasi yang sehat, yang percaya diri. Sebaliknya, dari demokrasi yang sesat, yang tidak percaya ideologi Pancasila bisa melawan Islamisme garis keras. Mengkhawatirkan. Dan implikasinya jangka panjang menakutkan," demikian papar Tom.
Pembubaran FPI adalah error strategis melawan radikalisme yang menunjukkan kelemahan Demokrasi Pancasila di Indonesia
— Tom Pepinsky (@TomPepinsky) December 30, 2020
๐งต...