[Bahan Khutbah Jum'at]
Berita Dari Kubur
Oleh: Ustadz Muhammad Nursalim
Tahun 2020 telah berakhir. Ini adalah tahun istimewa bagi manusia se jagat raya. Karena adanya wabah covid-19 yang membunuh ratusan ribu orang dan mengkacaukan segala lini kehidupan.
Dua bulan terakhir ini terasa banyak sekali orang mati. Baik karena sakit biasa maupun akibat terkena wabah corona. Sehingga media sosial hampir setiap hari ada lelayu dan kabar duka. Berita kematian dari kerabat maupun tokoh-tokoh yang telah lebih dahulu kembali kepada Allah.
Sebagai orang beriman, fenomena ini mesti disikapi dengan cara iman juga. Sehingga dapat menambah ketaqwaan orang yang masih hidup. Karena masih diberi kesempatan Allah untuk menghirup udara tahun 2021. Salah satu cara agar keimanan bertambah adalah dengan mengingat kematian itu sendiri.
Ingat mati itu penting karena akan dapat mengerem diri dari berbuat maksiat dan memacu untuk lebih banyak beramal shalih. Juga tentu akan semakin memantabkan iman seseorang. Karena sadar diri bahwa pada akhirnya akan menyusul seperti mereka yang telah lebih dahulu mati. Sebagaimana sabda Nabi saw.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « زُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الآخِرَةَ ».
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasululullah saw bersabda, “Berziarahlah ke kuburan karena ziarah kubur itu akan mengingatkan kalian akan akherat” (Hr. Ibnu Majah)
Untuk lebih meyakinkan diri akan kematian, maka rasulullahpun mengajarkan kepada para peziarah melafalkan do’a:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَلاَحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Semoga keselamatan tercurah kepada kalian wahai penghuni kubur dari golongan orang beriman dan orang Islam, kami insya Allah akan menyusul kalian saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian.
Jadi, berziarah kubur itu memiliki dua manfaat. Bagi si hidup akan mengingatkan akan kematian dan bagi si mati mendapatkan do’a dari saudara seiman. Kedua belah pihak mendapatkan manfaat dari kegiatan ini.
Ada kabar rahasia yang diberikan Allah kepada orang yang beriman, yaitu tentang permintaan orang-orang yang sudah mati. Berita ini pasti benar, karena sumbernya dari alqur’an. Seandainya orang yang hidup dapat memverifikasi kepada jenazah, pasti semakin memperkuat informasi tersebut.
Orang-orang yang sudah mati itu minta seperti ini.
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ [المنافقون/10
Seandainya kematianku ditunda sebentar saja sungguh aku akan bersedekah dan menjadi orang shalih.
Ternyata setiap orang yang mati minta kepada Allah agar umurnya dipanjangkan walaupun sedikit saja. Mereka menyesal luar biasa akan hidupnya yang telah lewat. Karena tidak diisi dengan perbuatan yang baik. Bahkan seandainya si mati itu ahli ibadah sekalipun dirinya tetap menyesal “mengapa tidak lebih banyak lagi amalnya”.
Alqur’an memakai diksi لولا (seandainya). Kata ini termasuk harfu tamanni yaitu sebuah kata untuk menggambarkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. Karena memang faktanya tidak pernah ada orang yang mati hidup kembali. Itu artinya pengandian orang-orang mati itu agar hidup kembali tidaklah mungkin.
Kata ini sama dengan jika seseorang yang mengatakan, “seandainya nanti sore turun hujan emas”. Itu adalah tamanni, karena tidak pernah ada dan tidak akan terjadi hujan emas di dunia ini.
Untuk apa orang-orang mati itu meminta dipanjangkan usianya meskipun sejenak saja?
Allah memberi berita kepada kita, bahwa keinginan kembali hidup itu untuk sesuatu yang bagi orang yang masih hidup adalah perbuatan sepele. Yaitu untuk sedekah dan menjadi orang shalih.
Kabar dari Allah tentang permintaan orang yang sudah mati ini menjadi pelajaran bagi orang yang masih hidup. Kalau mereka yang mati saja minta diperpanjang hidupnya hanya untuk bersedekah dan menjadi orang shalih, maka kesempatan hidup ini sungguh nikmat yang luar biasa.
Hidup itu adalah anugerah yang tiada terkira. Karena itu akan sangat rugi bila tidak diisi dengan berbuat baik. Untuk itu memasuki tahun baru 2021 ini kita perlu punya resolusi, yaitu target pribadi untuk mengisi hidup dengan amal sholih yang terukur dan maksimal.
Terukur berarti sesuai dengan kapasitas diri masing-masing dan maksimal yaitu amal shalih yang tidak hanya sekedarnya.
Misalnya, bagi kawan-kawan yang belum mampu membaca alqur’an dapat membuat resolusi, “Saya tahun ini harus bisa membaca alqur’an dan mengkhatamkannya minimal satu kali”.
Bagi yang sudah mampu membaca alqur’an bisa membuat resolusi. “Mulai hari ini saya akan membaca alqur’an setiap hari dan akan mengkhatamkannya minimal dua kali dalam satu tahun”
Bagi yang masih bujangan dapat membuat resolusi, “Ganti tahun ganti status, tahun ini saya harus menikah”. Bagi yang sudah bekerja dapat membuat resolusi, “setiap hari jum’at saya harus bersedekah minimal Rp. 50 ribu”.
Boleh juga membuat resolusi yang terkait dengan amal sholih harian, misalnya “Saya mesti shalat jama’ah di masjid, minimal shalat maghrib dan subuh”. Atau pernyaataan-pernyataan serupa yang dapat memotifasi diri untuk memperbanyak amal shalih pribadi.
Sungguh, hidup akan sia-sia tanpa peningkatan amal shalih. Dan ganti tahun hanya hampa belaka jika tidak ada kegiatan yang lebih bermakna.
Semoga kita menjadi pribadi yang dapat mensyukuri nikmatnya hidup ini dengan mengisinya amal shalih se banyak mungkin, sehingga ketika suatu saat dipanggil Allah menyusul kawan-kawan yang sudah mendahului, penuh dengan kepuasan karena membawa bekal yang sudah dipersiapkan.
Wallau’alam.
(01/01/2021)