[PORTAL-ISLAM.ID] Kantor media Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pihaknya berhenti menggunakan aplikasi pesan WhatsApp setelah diwajibkannya pengguna untuk menyetujui kebijakan privasi baru yang kontroversial.
Kabar tersebut diinformasikan oleh pejabat kepresidenan Turki dan meminta untuk beralih ke BiP--aplikasi lokal milik perusahaan komunikasi Turki, Turkcell.
Seperti dilansir Al Jazeera, dalam pernyataan yang dibuat pada Minggu (10/1/2021), pejabat kepresidenan Turki menyebutkan, kantor media kepresidenan akan memperbarui informasi dan komunikasi dengan wartawan melalui apliksi BiP, aplikasi milik unit perusahaan komunikasi Turki Turkcell, mulai Senin ini.
Kebijakan pemerintah Turki ini sebagai respon atas perubahan yang dilakukan pada persyaratan dan layanan WhatsApp yang akan berlaku mulai 8 Februari yang memungkinkan WhatsApp berbagi data dengan perusahaan induk Facebook dan anak perusahaan lainnya.
Pengguna WhatsApp harus menyetujui persyaratan baru agar dapat tetap menggunakan aplikasi setelah batas waktu.
Menyusul pembaruan paksa WhatsApp dalam kebijakan privasinya di pekan lalu, pengguna di Turki menolaknya di Twitter dengan tagar #DeletingWhatsapp.
Warga Turki kemudian beramai-ramai pindah ke aplikasi lokal BiP.
Menurut media pemerintah Turki yang mengutip Turkcell, BiP memperoleh lebih dari 1,12 juta pengguna baru hanya dalam 24 jam, dengan lebih dari 53 juta pengguna di seluruh dunia.
(Sumber: Aljazeera)