“Kalimantan Selatan banjir bandang.
Kalimantan Barat longsor.
Tetap ngotot pindah ibukota, dengan alasan “Jakarta rusak”. Tapi ibukota baru datang ke Kalimantan untuk lebih merusak Kalimantan.”
Demikian disampaikan aktivis urban pendiri Rujak Center for Urban Studies, Elisa Sutanudjaja di akun twitternya @elisa_jkt, Jumat (15/1/2021), mengomentari bencana alam yang sedang melanda pulau Kalimantan.
Seperti diketahui, di periode kedua masa jabatan presiden, Jokowi berambisi memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan.
Langkah Jokowi memindahkan ibu kota tak terbendung. DPR mendukung. Semua kekuatan politik mendukung. Kalaupun ada yang menolak, tak siginifikan powernya, dan tidak bisa berbuat apa-apa serta dianggap angin lalu.
Seandainya tidak ada pandemi corona, pemindahan ibu kota bakalan mulus. Groundbreaking proyek infrastruktur dasar ibu kota baru sudah ditarget dilaksanakan Oktober 2020 lalu.
Namun Ambisi Jokowi memindahkan ibu kota, untuk sementara tertunda oleh corona.
Semoga musibah dan bencana alam di Kalimantan, serta pandemi yang masih terjadi, bisa menyadarkan.
Siapa sih yang butuh ibu kota baru?
Untuk siapa ibu kota baru itu?
Apa memang begitu sangat mendesak pindah ibu kota?
Kalimantan Selatan banjir bandang.
— Elisa (@elisa_jkt) January 15, 2021
Kalimantan Barat longsor.
Tetap ngotot pindah ibukota, dengan alasan “Jakarta rusak”. Tapi ibukota baru datang ke Kalimantan untuk lebih merusak Kalimantan.