[PORTAL-ISLAM.ID] Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mengunjungi korban gempa bumi di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dalam kunjungan itu, Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan turun tangan membantu korban gempa Sulbar.
Salah satu yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi ialah terkait dengan perbaikan rumah korban gempa Sulbar.
Rumah-rumah milik korban gempa Sulbar akan dibantu perbaikannya oleh pemerintah pusat hingga Rp50 juta.
Namun, ucapan Presiden Jokowi ini dicibir oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Pasalnya, Presiden Jokowi tidak hanya sekali mengumbar janji soal perbaikan rumah korban gempa.
Sebelum terjadi gempa Sulbar, korban gempa Lombok dua tahun lalu juga diberi janji serupa.
Presiden Jokowi sempat menjanjikan uang perbaikan rumah senilai Rp50 juta kepada korban gempa Lombok saat berkunjung ke Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin 30 Juli 2018.
"Masing-masing rumah yang rusak berat akan diberikan dana sebesar Rp50 juta," kata Jokowi.
"Pembangunan dan supervisi akan dibantu oleh TNI, sedangkan untuk pengawasan dilakukan oleh gubernur, bupati dan perangkat yang lain," ujar Presiden Jokowi menambahkan.
Hingga Januari 2019, tak nampak tanda-tanda digelontorkannya bantuan dari Presiden Jokowi maupun pemerintah pusat untuk perbaikan rumah korban gempa Lombok.
"Kami butuh bukti, bukan janji," ucap Kepala Desa (Kades) Jeringo Kabupaten Lombok Barat, Sahril pada Jumat 11 Januari 2019.
Padahal, bantuan tersebut sudah dicantumkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi Lombok.
Sebenarnya, pada Desember 2018, pemerintah pusat dikabarkan sudah mengirim dana perbaikan rumah kepada warga Kabupaten Lombok Barat dengan total mencapai Rp278,21 miliar.
Namun, kebutuhan dana untuk melakukan perbaikan puluhan ribu rumah di Kabupaten Lombok Barat yang rusak akibat gempa Lombok mencapai Rp1,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengklaim telah mengucurkan dana hingga triliunan rupiah untuk korban gempa Lombok. Akan tetapi, tampaknya bantuan itu belum semuanya sampai kepada korban gempa Lombok.
Masalah janji bantuan perbaikan rumah korban gempa Lombok ini menjadi perhatian Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyebut Presiden Jokowi sebetulnya tak perlu mengulang janji yang sama jika tidak mampu memenuhinya.
Hidayat Nur Wahid mendesak Presiden Jokowi untuk lebih solutif saat mengunjungi lokasi bencana dan membantu korban, termasuk korban banjir Kalimantan Selatan (Kalsel).
"Kehadiran Presiden Jokowi mestinya jadi solusi jangka pendek dan panjang," kata Hidayat Nur Wahid dikutip dari cuitan akun Twitter @hnurwahid pada Rabu 20 Januari 2021.
"Tidak untuk menambah kontroversi dan apatisme soal sebab banjir Kalsel atau menambah janji yang sulit dipenuhi," ujar Hidayat menjelaskan.
"(Yakni) bantu perbaiki rumah korban gempa Sulbar sampai dengan Rp50 juta. Karena janji serupa untuk NTB belum terlaksana juga," kicau Hidayat Nur Wahid menutup kritiknya pada Presiden Jokowi.
Sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com, Presiden Jokowi bantuan perbaikan rumah korban gempa Sulbar akan diberikan sesuai dengan kerusakan yang dialami masing-masing warga.
“Untuk rumah penduduk yang roboh, pemerintah akan membantu untuk yang rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta,” ujar Jokowi.
Kehadiran Presiden @jokowi mestinya jadi solusi jangka pendek&panjang. Tidak unt tambah kontroversi&apatisme soal sebab banjir di Kalsel. Atau menambah janji yg sulit dipenuhi; bantu perbaiki rumah korban gempa di SulBar s/d rp 50 jt. Krn janji serupa unt NTB belum terlaksana jg. https://t.co/wwvPbl6LrB pic.twitter.com/SHjGFiyip6
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) January 20, 2021