[PORTAL-ISLAM.ID] Indonesia baru saja menemukan 'harta karun' baru dalam komoditas ekspor. Menteri Perdagangan M. Lutfi menyebut nilainya bahkan sampai ratusan triliun. Komoditas tersebut adalah sarang burung walet.
"Sarang burung walet ini sesuatu yang menarik, saya sudah lapor ke Bapak Presiden karena saya bilang, saya yakin pertumbuhan yang ditargetkan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) akan tercapai oleh Kementerian Perdagangan," kata M. Lutfi Peluncuran Platform Dagang Digital Indonesia Store (IDNStore), Kamis (14/1/21).
Selama ini Indonesia mengandalkan banyak komoditas lain demi mengejar defisit neraca perdagangan, mulai dari lemak dan minyak hewan/nabati, mesin dan perlengkapan elektrik hingga kendaraan dan bagiannya. Sayang, defisit transaksi berjalan atau Current Account Deficit (CAD) masih kerap terjadi tiap kuartalnya. Kali ini, sarang burung walet akan diangkat menjadi komoditas ekspor andalan RI.
"Kita ini penghasil, pengekspor konon kabarnya 2.000 ton burung walet, 110 ton di antaranya sudah terakreditasi dan dijual langsung ke RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Bisa dibayangkan dari 110 ton, 1 Kg nilainya Rp 25 juta dan sisanya kita lewati beberapa negara singgahan. Hong Kong, Vietnam, Malaysia dan ujungnya sampai juga ke RRT. Harga tersebut kita hitung, 2.000 ton saja dikali Rp 25 juta, nilainya Rp 500 triliun, artinya US$ 3,5 billion (miliar)," papar Lutfi.
Pemerintah Indonesia sudah mengajukan agar Pemerintah China dapat memberikan bimbingan teknis bagi perusahaan sarang burung walet Indonesia, sehingga dapat memenuhi ketentuan kapasitas dan syarat eksportasi ke China. Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara eksportir sarang burung walet ke China dengan pangsa pasar sebesar 75,3%
Nilai impor sarang burung walet China dari Indonesia pada periode Januari-November 2020 mencapai US$ 350,93 juta, atau meningkat sebesar 88,6% dari periode yang sama 2019 yang mencapai US$ 186,07 juta.
"Kami berharap di tahun 2021 Pemerintah RRT (China) bisa membuka akses lebih luas bagi produk sarang burung walet dan buah nanas Indonesia untuk memenuhi permintaan masyarakat Tiongkok yang cukup tinggi," kata Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga. [cnbc]