[PORTAL-ISLAM.ID] Wakil Ketua Lembaga Ekonomi Nahdlatul Ulama (PBNU), Dr. Umar Syadat Hasibuan alias Gus Umar mengungkap perbedaan era Presiden SBY dan Jokowi dalam menghadapi pihak yang kontra penguasa.
"Dulu ya dimasa SBY ketika bencana melanda silih berganti haters bilang SBY jadi presiden ditolak alam. Kalau sekarang ada banyak bencana bilang gitu langsung dilapor polisi pasal UU Kebencian. Sekarang kalau bicara keras ke rezim langsung dilapor polisi. Iya gak sih?" kata Gus Umar Hasibuan melalui akun twitternya, Ahad (17/1/2021).
Seperti diketahui, saat era Presiden SBY juga kerap terjadi bencana alam. Bahkan ketika SBY baru saja dilantik menjadi Presiden di periode pertama pada 20 Oktober 2004, tak lama kemudian terjadi bencana besar Tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Saat itu para haters SBY -pihak oposisi- kerap melontarkan 'SBY jadi presiden ditolak alam'.
"Dulu juga ada yg sebut SBY lamban menangani tsunami Aceh. Padahal saat bencana itu terjadi SBY sedang di Papua, dan langsung berangkat ke Aceh. Dikiranya terbang dari Papua ke Aceh cuma sekejap ya?" ujar Benny Ohorella @ohorella_b.
"Ketika tsunami Aceh melanda.
SBY langsung meluncur ke Aceh.
Mengambil alih kendali penanganan bencana.
Saya ingat kapal perang RI bersandar di pelabuhan Sibolga membawa bantuan.
Dan SBY langsung jadi pimpinan kendali penanganan bencana.
Penanganan bencana SBY no 1," komen akun @sayapkiri77.
Dulu ya dimasa SBY ktk bencana melanda silih berganti haters bilang SBY jd presiden ditolak alam. Kalau skrg ada byk bencana bilang gitu lgsg dilapor polisi pasal UU Kebencian. Skrg klu bicara keras ke rezim lgsg dilapor polisi. Iya gak sih?
— Gus Umar Hasibuan (@UmarChelseaHsb) January 17, 2021
Dulu juga ada yg sebut SBY lamban menangani tsunami Aceh. Pdhl saat bencana itu terjadi SBY sdg di Papua, dgn langsung berangkat ke Aceh. Dikiranya terbang dari Papua ke Aceh cuma sekejap ya?
— Benny Ohorella (@ohorella_b) January 17, 2021
Yakan wkt tsunami 62 msh punya presiden..
— Demang Mester (@DemangMester4) January 17, 2021