Catatan dr. Tifauzia Tyassuma:
Dibeli dengan hutang, 1,2 juta dan 1,8 juta vaksin, tetapi belum mengantongi EUA (izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization) dan Izin WHO.
Lalu sudah dibuat jadwal.
Kloter pertama adalah NAKES. Yang akan menerima Vaksin
1) Yang belum menyelesaikan Uji Klinis Fase III.
2) Yang laporan interimnya menyatakan bahwa efektivitasnya hanya 60%
3) Yang bahkan belum mendapatkan izin UEA dan izin dari WHO.
Sesuai kuliah saya semalam, seharusnya Para NAKES, yang sudah berkorban dan menjadi korban, dan harus terus berkorban dan berpotensi untuk terus menjadi korban, harus diberikan prioritas untuk mendapatkan Vaksin kelas Sultan, Vaksin terbaik, dengan efektivitas di atas 95%.
Seharusnya inilah tugas Prioritas Menkes di 100 hari kerjanya.
Kalau memang NAKES harus jadi rombongan pertama untuk divaksin, supaya mereka TERUS HIDUP, supaya mereka TERUS BISA BEKERJA, terus terus terus dan terus, begitu kan maksudnya?
Maka berikan mereka yang TERBAIK dong!
Seharusnya, IDI dan Organisasi Profesi Kesehatan lain memperjuangkan ini.
Rakyat Indonesia, saatnya Anda Bela Negara. Saatnya Anda bekerja!
(dr. Tifauzia Tyassuma)
Dibeli dengan hutang, 1,2 juta dan 1,8 juta vaksin, tetapi belum mengantongi EUA dan Izin WHO. Lalu sudah dibuat...
Dikirim oleh Tifauzia Tyassuma pada Senin, 04 Januari 2021