[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang ilmuan profesor matematika asal Kanada Prof. Dr. Gary Miller, menjadi mualaf masuk Islam setelah meneliti Al-Quran.
Salah satu yang membuatnya tercengang dan membuktikan benar-benar Al-Quran adalah Wahyu Allah, bukan karangan manusia (Muhammad), adalah Surat Al Lahab.
Setelah memeluk Islam, Prof. Gary Miller berkata:
“Surat Al-Lahab (yang memvonis Abu Lahab dan istrinya akan tetap kafir dan masuk neraka) turun 10 tahun sebelum wafatnya Abu Lahab.
Artinya, Abu Lahab memiliki 10x365hari = 3650 hari kesempatan untuk membuktikan, bahwasanya Al-Quran adalah kitab palsu dengan cara ia masuk Islam, namun ia tidak melaksanakan tantangan tersebut, padahal ayat-ayat surat Al-Lahab terus dibacakan bahkan hingga hari ini.
Bagaimana bisa selama 10 tahun sang Rasul ﷺ begitu percaya diri akan kebenaran yang ia bawa (dari surat Al-Lahab), kalau bukan karena Beliau mengetahui bahwa itu benar-benar wahyu dari Allah.”
***
Untuk diketahui, surah Al-Lahab turun 10 tahun sebelum matinya Abu Lahab. Karena itu, banyak ulama yang berpendapat, turunnya firman Allah SWT itu sebagai salah satu mukjizat.
Kematian Abu Lahab terjadi setelah Perang Badar. Waktu itu, dia tidak mengikuti pertempuran tersebut. Dengan menyetor 4.000 dirham, dia meminta seorang temannya, al-Ashi bin Hisyam, untuk menggantikannya di medan perang.
Perang Badar berakhir dengan kekalahan yang memalukan dari pihak musyrikin Quraisy. Sepekan setelah itu, Abu Lahab menderita sakit parah. Dia pun meregang nyawa dan tewas.
***
Abu Lahab bin 'Abdul Muttalib adalah paman Nabi Muhammad yang terkenal akan kebenciannya terhadap ajaran Islam. Namanya disebut dalam Al-Qur'an Surah Al-Lahab yang merupakan pengutukkan atasnya sebagai salah satu musuh Islam.
Nama lengkapnya adalah Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar), karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab dan Utaybah bin Abu Lahab.
***
Dalam bukunya yang berjudul "The Amazing Quran", Prof Dr Gary Miller menulis, "Nabi Muhammad punya seorang paman bernama Abu Lahab. Orang ini pembenci Islam demikian rupa sehingga dia biasa mengikuti Nabi ke mana- mana untuk memojokkannya.
Jika Abu Lahab melihat Nabi berbicara kepada seorang yang asing, dinantikannya dulu sampai keduanya berpisah. Kemudian si asing itu ditemuinya sambil bertanya, 'Apa yang dikatakan kepada engkau?' 'Apakah dia mengatakan hitam?' 'Itu sebenarnya putih.' 'Apakah dia mengatakan pagi?' 'Ya, itu sebetulnya, malam."
Pendek kata, Abu Lahab selalu memutar balik apa saja yang didengar si asing itu dari Muhammad dan orang Islam. Abu Lahab meninggal dalam suasana tekanan batin yang luar biasa sekitar 10 tahun setelah turunnya surat ini, pasca-Perang Badr (tahun kedua hijriah), karena harapannya tumbang sudah bagi kemenangan pasukan Quraisy yang ingin menghancurkan Islam sekali dan untuk selama-lamanya.
Bagi Dr Miller, nasib nahas yang menimpa Abu Lahab yang sudah diberitakan jauh sebelumnya dalam surat al-Lahab di atas sungguh sangat mencengangkan. Mengapa? Karena, tak mungkin seorang Nabi meramalkan nasib pamannya itu jauh sebelum akhir hidup yang dramatis itu menimpa Abu Lahab. Pasti berita itu berasal dari langit yang tak pernah salah.
Inilah salah satu penyebab mengapa Dr Miller menjadi seorang Muslim pada 1978.
Dalam "The Amazing Quran", Anda akan dapat mengikuti hasil penelitian Dr Miller tentang betapa dahsyatnya Alquran itu menantang logika manusia untuk mencari kesalahan di dalamnya. Bagi Dr Miller, Alquran tak mungkin dikarang manusia manapun sepanjang sejarah peradaban dari dulu, kini, dan di masa depan.