Tahun 2017 Syaikh Salman Al-Audah menulis tweet:
"Ya Allah, satukanlah hati pemimpin Saudi dan Qathar demi kebaikan rakyat kedua negara."
Gara-gara tweet itu Syaikh Al-Audah ditangkap otoritas Saudi. Dipenjarakan. Menjalani siksaan. Sampai salah satu matanya tak bisa melihat lagi. Bahkan tragisnya beliau diancam akan dihukum mati.
Selain itu, anak-anaknya yang masih remaja hidup tanpa orangtua sama sekali. Istrinya telah wafat. Dan dengan Syaikh Al-Audah ditangkap maka mereka pun betul-betul jadi yatim piatu.
Ketika itu, para pemuja ulil amri yang beragama menurut hawa nafsu mereka menyerang Syaikh Al-Audah. Mereka mentadhlil dan mentajrih seenak udelnya.
Para pemuja nan bengis dan kejam itu manhajnya hajjaji dan sekular-liberal. Satu jenggotnya kelewat panjang. Dan satu plontos jenggotnya. Keduanya bersatu menghujat Syaikh Al-Audah.
Tiga tahun berjalan. Menghabiskan hidup di penjara. Sekarang tiba-tiba Saudi berdamai dengan Qathar. Saudi mengakhiri boikot yang telah berlangsung sejak 2017, membuka kembali perbatasan darat dan udara dengan Qatar. Bahkan kedatangan Emir Qatar ke Saudi kemarin disambut hangat Putra Mahkota Saudi.
Emir Qatar Hadiri KTT Arab Teluk, Disambut Pelukan Putra Mahkota
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani tiba di Arab Saudi pada Selasa (5/1/2021) untuk menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) dengan para pemimpin Arab.
Emir Qatar Al Thani turun dari pesawatnya setelah mendarat dengan selamat di kota gurun kuno Saudi, Al Ula.
Selain disiarkan langsung di TV Saudi, sang Emir juga disambut pelukan hangat oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Sebelumnya, Arab Saudi telah mengumumkan bahwa mereka mengakhiri blokade dan embargo jangka panjang di negara Teluk kecil itu.
Keputusan itu mengakhiri konflik 3,5 tahun di kawasan Arab Teluk dan Syekh Al Thani datang ke Saudi untuk menandatangani kerja sama dan kesepakatan damai dalam KTT Dewan Kerja Sama Teluk.
Doa Syaikh Salman Al-Audah 3,5 tahun lalu kini diijabah Allah.
Semoga Syaikh Salman Al-Audah hafizhohullah segera dibebaskan. Dan berkumpul kembali dengan anak-anaknya. Serta bisa lagi memberikan ilmu dan taujih pada umat.
Pun, para ulama dan duat yang lain yang masih dipenjara juga dibebaskan. Utamanya Syaikh Safar Al-Hawali dan Syaikh Abdul Aziz Ath-Thorifi.
(Hafidin Achmad Luthfie)
*Ini Twit do'a Syaikh Salman Al-Audah pada 9 September 2017 yang membuat Beliau dipenjara:
ربنا لك الحمد لا نحصي ثناءً عليك أنت كما أثنيت على نفسك..اللهم ألف بين قلوبهم لمافيه خير شعوبهم
— سلمان العودة (معتقل) (@salman_alodah) September 8, 2017