[PORTAL-ISLAM.ID] Turki menjalankan program vaksinasi Covid-19 dengan kecepatan ninja, salah satu yang tercepat di dunia, yang menurut menteri kesehatan Turki Fahrettin Koca, berkat pengalaman negara dalam vaksinasi massal dan infrastruktur yang kuat.
Media Turki Daily Sabah hari Rabu (20/01/2021) melaporkan, Turki meluncurkan program vaksinasi besar-besaran mulai pekan lalu, Kamis 14 Januari, dimulai dengan petugas kesehatan.
Hanya dalam waktu empat hari, atau pada 17 Januari, lebih dari 700.000 orang tenaga kesehatan garis depan telah menerima suntikan di seluruh negeri.
Lalu tepat dalam waktu tujuh hari, atau pada 20 Januari, total lebih dari 1 juta orang telah menerima suntikan.
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menyebut vaksinasi Turki sebagai "salah satu yang tercepat di dunia”.
“Kami adalah negara yang sangat berpengalaman dalam menggelar program vaksinasi nasional. Infrastruktur kami lebih dari mampu melakukan program [vaksinasi] ini secara terkendali. Kami akan bersama-sama memenangkan perang melawan wabah,” Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menulis di Twitter pada 15 Januari lalu.
Sebagai perbandingan, negara-negara seperti, Prancis dan Spanyol, yang memulai suntikan Covid-19 jauh lebih awal daripada Turki, sejauh ini memvaksinasi sekitar 400.000 dan 800.000 orang.
Kementerian Kesehatan menyusun peta jalan jauh sebelum kedatangan vaksin dan menetapkan bahwa petugas kesehatan akan menjadi yang pertama divaksinasi, diikuti oleh lansia, khususnya mereka yang memiliki setidaknya satu penyakit kronis. Orang yang bekerja di profesi kritis dengan risiko infeksi akan divaksinasi berikutnya. Kelompok selanjutnya akan mencakup karyawan Kementerian Pertahanan Nasional, termasuk tentara, staf Kementerian Dalam Negeri, termasuk petugas polisi yang menegakkan tindakan virus korona, dan karyawan di penjara, toko roti, perusahaan katering, pabrik makanan, pabrik pengolahan air, dan perusahaan logistik. Baris berikutnya adalah orang-orang yang berusia di atas 50 tahun dan mereka yang menderita penyakit kronis. Anggota masyarakat lainnya akan diberikan bidikan secara bertahap.
Profesor Mustafa Necmi Ilhan, anggota Dewan Penasihat Ilmiah Coronavirus Kementerian Kesehatan, mengatakan kepada Anadolu Agency (AA) pada hari Rabu bahwa pengalaman negara dengan kampanye vaksinasi membantunya dengan cepat menyuntik pekerja perawatan kesehatan. “Itu berhasil menghilangkan polio pada tahun 1998 dan hampir memberantas cacar pada awal 2000-an dengan kampanye vaksinasi. Ini juga sangat mengurangi angka penyebaran wabah,” katanya.
“Meskipun vaksinasi dimulai terlambat dibandingkan dengan negara lain, Turki berhasil masuk dalam daftar negara dengan jumlah vaksinasi paling banyak yang diberikan, dan vaksinasi paling umum dalam hal menjangkau orang-orang bahkan di distrik terpencil,” katanya.
Infrastruktur cold-chain (rantai dingin) Turki, yang diperlukan untuk menyimpan vaksin, juga memainkan peran penting dalam vaksinasi yang cepat dan efisien, memenangkan pengakuan global.
(Sumber: DailySabah)
*NB: Indonesia yang memulai vaksinasi sehari lebih awal dari Turki, hingga sepekan ini baru berhasil melakukan vaksinasi sejumlah 49.212 orang tenaga kesehatan dari target 1,4 juta orang. (Koran TEMPO)