SYOK ANAFILAKSIS
Oleh: Prof. dr. Yuwono
Vaksin, obat atau zat apapun yang dimasukkan ke tubuh hakikatnya adalah "alergen" alias bisa menimbulkan alergi.
Setelah suntik vaksin covid-19 kemarin, saya merasakan gatal dan sedikit nyeri di tempat suntikan, kemudian rasa "keram" otot di sekitar tempat suntikan beberapa jam. Badan rasa hangat (subfebris) dan perut rasa tak nyaman, denyut nadi sedikit meningkat. Saya paham ini adalah reaksi alergi yang ringan terhadap vaksin.
Ada 1 per sejuta dari penyuntikan vaksin yang mungkin menimbulkan reaksi alergi berat atau syok anafilaksis. Setelah beberapa menit dari penyuntikan akan timbul tensi darah turun (aliran darah turun) sehingga orang tsb mengalami kekurangan oksigen (sulit nafas) dan kesadaran menurun (bisa sampai pingsan).
Inilah mengapa setelah suntik vaksin harus diobservasi 30 menit, utamanya untuk antisipasi jika terjadi syok anafilaksis. Karena itu setiap layanan vaksin wajib sedia ruang, alat, obat dan dokter untuk menangani syok anafilaksis ini (lihat gambar). Bila syok anafilaksis telah diatasi, pasien masih harus diamati sampai 12 jam berikutnya karena syok anafilaksis bisa berulang pada tempo itu.
Well...inilah yang saya maksud agar kita benar-benar berhati-hati dalam skrining, penyuntikan dan monitoring pasca penyuntikan hingga 24 jam (bisa dengan ditelpon). Prinsip "the first do not harm" benar-benar harus dipedomani.
Sungguh rugi orang bodoh yang tak mau belajar. Masih rugi orang cerdas yang tak mau beramal dan masih rugi orang beramal yang tak ikhlas.
Inilah yang saya maksud saya anti kebodohan, karena tak mungkin saya bisa beramal dan ikhlas kecuali saya berilmu. Ciri orang bodoh adalah sibuk komentar tanpa ilmu dan sangka buruk dengan orang lain.
Keep smile...learning...happy! Salam sehat!!!
(26/01/2021)
SYOK ANAFILAKSIS Vaksin, obat atau zat apapun yg dimasukkan ke tubuh hakikatnya adl alergen alias bisa menimbulkan...
Dikirim oleh Prof. Yuwono pada Senin, 25 Januari 2021