[PORTAL-ISLAM.ID] China akan membeli vaksin dari perusahaan Jerman BioNTech, yang dikembangkan bersama perusahaan AS Pfizer Inc. Mengutip Reuters, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group Co Ltd mengaku akan mendatangkan setidaknya 100 juta dosis vaksin Covid-19 itu untuk digunakan di China daratan.
Dari dokumen pengajuan bursa Hong Kong, jika disetujui, vaksin akan digunakan tahun depan. Sebanyak 50 juta dosis akan datang di awal. Fosun juga sudah membayar di muka ke BionTech sebesar 250 juta euro. Setengah akan datang di 30 Desember, sedangkan sisanya menunggu persetujuan regulator.
Fosun mengatakan perusahaan akan mendapat 60% laba kotor dari penjualan dosis yang dibuat dengan bahan curah impor. Sedangkan untuk penjualan dosis impor siap pakai, perusahaan menargetkan keuntungan 65%. Meski begitu, belum ada pengumuman kesepakatan ini dari pemerintah China.
Namun di November, lampu hijau sudah diberikan agar vaksin bernama B162B2 itu di uji klinis di China. Fosun sejak saat diumumkan memang menjadi mitra.
China sendiri sebenarnya memiliki vaksin lokal. Bahkan negeri itu sudah memberikan persetujuan darurat untuk dua kandidat vaksin yakni milik Sinopharm dan Sinovac Biotech Ltd. China juga telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Cansino untuk kepentingan militer.
Sementara sebelumnya diketahui Indonesia akan impor 50 juta dosis vaksin covid-19 dari Sinovac China.
Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin dari Sinovac China sudah tiba di Indonesia pada Minggu malam, 6 Desember 2020 lalu.
Dari dokumen kepabeanan impor vaksin Covid-19, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa harga 1,2 juta dosis vaksin Sinovac mencapai US$20.75 juta atau setara Rp290,1 miliar.