Peringatan Untuk Semua Yang Terlibat Pembunuhan 6 Laskar FPI
INDONESIA hari-hari ini tampil mengerikan. Enam orang warga sipil ditembak mati. Entah atas motif apa dan atas keinginan siapa?
Mata dunia tentu tertuju kepada Bangsa yang konon menjunjung tinggi HAM ini. Telinga dunia saat ini ditempel untuk mendengar riuh apa sebenarnya yang terjadi pada negara yang katanya berdasarkan Pancasila ini. Akal dunia pun diperah untuk menemukan rasionalitas, jiwa waras mana yang membenarkan Polisi sampai melakukan aksi sekeji itu.
Pun, saat ini dunia sedang terbahak menyaksikan agenda penanganan Covid-19 yang dilakukan Indonesia. Ratusan bahkan ribuan kerumunan terjadi, mulai yang dilakukan rakyat jelata hingga yang dilakukan dan atau difasilitasi para pejabat.
Kampanye, coblosan dan selebrasi kemenangan pasangan calon kepala daerah di sejumlah tempat, begitu leluasa. Acara maulid, mantenan, pemakaman, jualan hingga perjalanan angkutan umum yang berdesakan.
Kemudian hanya satu kegiatan kumpul-kumpul di Petamburan yang diburu pelakunya. Bahkan beringasnya Polisi melampaui upaya penangkapan terhadap pelaku terorisme dan korupsi.
Untuk melakukan pembenaran atas keinginan menahan Habib Riz!eq, lantas yang bersangkutan diseret dari jeratan pelanggaran Protokol Kesehatan tersebab kerumunan yang terjadi, menjadi tuduhan penghasutan dan seterusnya. Karena dengan itu, Polisi konon berhak untuk menahan.
Ketahuilah wahai Pak Polisi, bahwa terlalu rapuh dan ringkih bangunan kasus yang kalian susun. Tak perlu banyak kecerdasan untuk mencerna ini sebagai sebuah rekayasa. Sebab dengan sedikit punya otak, orang pun sudah bisa tahu.
Ingat Pak, dengan seluruh kewenangan yang kalian pakai sekarang, saatnya nanti tetap akan kalian tanggalkan semua jabatan itu!
Kasus ini akan berakhir, mungkin dengan hal yang paling menyakitkan bagi Habib R!zieq dan para pengikutnya. Terlebih keluarga enam orang korban pembunuhan yang telah Anda akui sebagai pelakunya.
Dengan segenap kekebalan yang melilit tubuh Polisi hingga bebas dari jerat hukum, tapi sadarlah bahwa Allah, Tuhan yang kalian yakini ada, itu tidak pernah tidur!
Saatnya kelak Allah akan melakukan pembalasan atas seluruh kekejian dan kesewenang-wenangan. Dengan cara apa kalian menghabisi nyawa para korban, nanti akan Allah buka.
Maksud jahat apa yang kalian kamuflase sekarang ketika menahan Habib R!zieq, kelak akan Allah siarkan di Padang Mahsyar dan pengadilan Ilahi, sebelum kalian meniti siroth (jembatan) di atas neraka Jahannam!
Pembentukan TPF Independen tidak dilakukan. Bukan karena tidak bisa dilakukan. Tapi karena Pemerintah tidak mau. Sebab kalau tim itu dibentuk, akan lebih mudah menguak segenap kejahatan yang disembunyikan.
Saat ini Komnas HAM tengah bekerja. Mungkin nanti mereka akan menuntaskan pekerjaannya. Ada hal yang bisa mereka kuak. Tentu juga ada banyak yang tidak akan mereka jangkau.
Sebab di tengah lembaga negara, alat negara dan pemerintahnya yang berupaya saling melindungi, jelas investigasi sebuah kasus yang mereka perbuat akan sulit dilakukan.
Pak Polisi, sampean pernah mengantar orang mati ke kuburan?
Pernah melihat orang dimasukkan liat lahat kemudian ditimbun tanah?
Kemudian para pengantar pulang. Tinggal sampean sendirian di dalam kuburan. Setelah itu malaikat munkar dan nakir akan datang. Sampean tak bisa menembak dua malaikat ini. Sebab senjata laras panjang yang sampean punya ketika dulu masih hidup, itu tidak dibawa mati.
Kalaupun ada yang sengaja menyelipkan senjata tersebut ke dalam kubur sampean, pasti sampean tidak bisa menggunakannya lagi. Lagian mana bisa malaikat ditembak. Sebab itu bukan laskar FPI!
Tahu nggak, Pak... Bumi pun akan digerakkan untuk menjepit sampean, hingga remuk redam. Lanjut cambuk malaikat yang akan memecut. Cambuk api, Pak!
Belum lagi bau busuk yang akan terus menyengat sepanjang keberadaan manusia di dalam kubur.
Di akhirat nanti tak ada lagi Presiden. Tak ada lagi Menteri Kemaritiman. Tak ada lagi Menteri Polhukam. Kapolri juga tidak ada. Kapolda tidak ada.
Para cukong atau naga-naga itu semua tidak ada. Yang ada adalah cacing-cacing kecil yang menggerogoti bangkai busuk para pelaku kekejaman!
Tapi sungguh Allah Maha Pengasih. Allah akan ampuni segenap pendosa yang mau bertaubat. Maka, wahai semua Polisi atau semua orang yang terlibat pembunuhan kepada enam orang anggota FPI, segera sadar dan bertaubatlah sebelum kalian mati.
Semua Polisi dan pejabat yang terlibat rekayasa kasus Habib R!zieq Syihab, sadar dan bertaubatlah. Sebab jika sampai mati kalian tak juga sadar, sungguh kalian akan ditelanjangi di hadapan semua manusia, dengan segenap rekayasa yang kalian buat.
Demikian seruan ini teruntuk Polisi, pejabat dan semua pemangku kepentingan yang masih percaya Tuhan dan hari pembalasan. Untuk yang tidak percaya Tuhan, silakan diabaikan.
Ahad, 20 Desember 2020
(Ustadz Abrar Rusdi Rifai)
Yang Tak Percaya Tuhan, Sila Abaikan! Indonesia hari-hari ini tampil mengerikan. Enam orang warga sipil ditembak mati...
Dikirim oleh Abrar Rusdi Rifai pada Sabtu, 19 Desember 2020