Kenapa HRS Harus Dikuntit? Kasus HRS Yang Sedang Diselidiki Bukan Kasus Terorisme atau Korupsi Besar atau Mau Kudeta, Kenapa Sampai Menembak Mati 6 Anggota FPI?
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun memberikan tanggapan terkait insiden penembakan oleh petugas Polda Metro Jaya terhadap laskar Front Pembela Islam (FPI), yang mengakibatkan 6 orang laskar FPI meninggal dunia.
Menurut keterangan Polda Metro Jaya, kejadian tersebut bermula saat petugas tengah mengikuti rombongan Habib Rizieq terkait adanya informasi pengerahan massa saat pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Refly Harun lantas mempertanyakan kenapa polisi harus mengikuti rombongan Habib Rizieq jika hanya terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan.
"Kenapa harus dikuntit? Ini bukan kasus yang luar biasa, cuman kasus pelanggaran protokol kesehatan," kata Refly Harun, seperti dikutip dari tayangan kanal YouTube Refly Harun, Selasa, 8 Desember 2020.
"Kasus yang sedang disidik atau diselidiki oleh polisi itu adalah kasus yang terkait pelanggaran protokal kesehatan, bukan kasus pidana berat seperti terorisme. Jadi patut disayangkan sampai jatuh korban," ujarnya.
"Apalagi konteksnya Habib Rizieq Shihab dipanggil polisi sebagai saksi (dalam kasus pelanggaran protokol kesehatan). Luar biasa kan? Kasus yang sedang diselidiki itu bukan kasus luar biasa, tapi kasus yang sebenarnya terjadi dimana-dimana, terutama di kerumunan Pilkada. Ini juga bukan kasus korupsi besar sebagaimana yang pernah dilakukan Setya Novanto yang berulang kali mangkir dari pemeriksaan," papar Refly Harun.
"Tapi tetap kita setuju Habib Rizieq harus kooperatif mau diperiksa. Tetapi bagaimanapun hilangnya nyawa enam anggota laskar FPI harusnya tidak bisa dibenarkan," ujar Refly Harun.
Menurutnya, jika alasan dilakukannya penguntitan itu karena adanya informasi pengerahan massa, itu juga masih terbilang aneh.
Pasalnya, massa yang akan dikerahkan itu juga kalau terjadi pemeriksaan di Polda Metro Jaya, dan di Polda Metro Jaya juga sudah disiapkan pasukan bahkan dibantu TNI juga. Jadi tidak mungkin massa bisa membludak.
"Jadi memang aneh. Kalau yang diselidiki adalah soal pelanggaran protokol kesehatan, kenapa harus dikuntit? Kenapa harus mengikuti Habib Rizieq kemana-mana? Kecuali kalau Polisi menjelaskan ada kasus lain, misalnya Habib Rizieq ingin melakukan kudeta. Kalau itu silahkan dikuntit," tutur Refly Harun.
[Video - Refly Harun]
Pertanyaan: Kenapa orang bepergian dengan legal dikuntit polisi?
— Ahmad Pathoni (@apathoni) December 8, 2020