Kota Berusia 6.000 Tahun - Mardin, Turki!
Mardin terletak di Mesopotamia utara, Turki. Di tanah-tanah ini antara sungai Tigris dan Efrat, ditemukan beberapa jejak tertua peradaban manusia. Kota ini dimiliki oleh Assyria, Persia, Bizantium, kemudian Islam Arab dan terakhir Turki. Dari waktu yang lama hidup di Mardin dan para lingkungannya hidup dalam komunitas agama yang berbeda.
Kota ini berada ditenggara Turki dan berjarak 80km dari kota Diyarbakır. Kota ini pula berbatasan dengan Syiria dan Irak. Dari ketinggian puncak kota Mardin anda dapat menyaksikan terusan jalan yaitu dataran Kızıltepe yang merupakan perbatasan kenegara tetangga Turki yaitu Irak dan Syiria. Dataran yang kosong menjadikan pemandangan seperti samudera yang luas.
Mardin dahulunya sebuah kota yang menjadi sebuah garnisun atau rumah pasukan Romawi Timur. Mardin disebut juga sebagai Kota Dara karena sering dijadikan rumah pasukan dalam sebuah tempat. Mardin acap kali dijadikan tempat pertempuran bagi orang-orang Romawi dan kaum Sasani yang aslinya berasal dari Iran. Oleh karenanya dikota antik tersebut banyak sekali peniggalan sejarah. Selain itu Mardin juga menjadi kediaman bagi bangsa Arab Kristen dan orang-orang Suryani yang tinggal di Turki. Kota Mardin sangat identik sekali dengan pusat keagamaan bangsa Suryani yaitu Deyrul Zaferan atau Mor Hananyo.
Zaman dahulunya bangunan tersebut dipergunakan untuk menyembah api, namun setelah orang-orang Kristen datang akhirnya dialih gunakan menjadi gereja dan semacam sekolah agama yang diajarkan langsung oleh para pendeta-pendeta setempat. Gereja-gereja yang dimiliki oleh bangsa Suryani hingga saat ini masih kokoh berdiri dan masih digunakan untuk kegiatan ibadah. Kota Mardin juga terkenal dengan para pengrajin perak dan beberapa perhiasan lainnya di Turki. Ciri khas perhiasan Mardin yang bermotif Burung Merak dan berbahan-berbahan emas, perak hingga perunggu sudah banyak sekali dikenal masyarakat diberbagai belahan dunia.
Mardin ditaklukan dan menjadi sebuah kota Islam oleh Bani Umayyah pada tahun 641 Masehi. Setelah itu banyak sekali orang-orang Arab yang berimigrasi dan datang ke Mardin hingga membuat sebuah peradaban dan berbagai peninggalan sejarah Islam, Turki dan dunia. Ketika Dinasti Seljuk memasuki Mardin, kota tersebut pun menjadi milik Turki yang kala itu diumumkan oleh pemimpinnya bernama Artuk Gâzî yang merupakan keturunan dari Atabey.
Masjid tertua di Mardin adalah Masjid Agung yang dibangun pada tahun 1176 oleh seorang arsitektur bernama Zarif keturunan Artuk.
Kubah masjid agung Mardin yang berseni tinggi merupakan salah satu ciri khas dari Mardin. Pada zaman orang-orang Artuk adalah masa dimana pembangunan masjid dan sekolah-sekolah agama dibangun. Pemandangan kediaman warga yang menggunung adalah salah satu ciri dari kota yang subur akan hasil bumi.
Iklimnya yang panas mengharuskan para penduduk mendirikan rumah-rumah dari batu alam agar supaya rumah terasa sejuk karena sentuhannya. Mardin adalah salah satu kota yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena peninggalannya yang bersejarah dan penting.
Bersebelahan dengan kota Mardin adapula beberapa kota bersejarah lainnya seperti Hasankeyf, Şanlıurfa yang berisi peninggalan Göbekli Tepe dan Harran. Untuk hidangan kuliner, Mardin adalah pusat dari makanan di Tenggara Turki, rasanya yang lezat dan pedas adalah ciri khasnya.[]