[PORTAL-ISLAM.ID] Dewan Perwakilan Wilayah Front Pembela Islam Banda Aceh dan Laskar Pembela Islam Koetaradja mengutuk aksi provokatif dan penghasutan yang dilakukan sekelompok orang di Simpang Lima Banda Aceh.
Dalam aksi yang digelar Rabu sore (16/12) itu, sejumlah orang menggelar aksi menolak rencana kehadiran Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
“Aksi itu sangat memalukan,” ketus Ketua FPI Banda Aceh Tgk Zainuddin Ubit dikutip Kantor Berita RMOLAceh, Kamis (17/12).
Zainuddin mengatakan seharusnya mereka yang menolak Rizieq melihat lagi sejarah. Terutama setelah peristiwa gempa bumi dan tsunami, 26 Desember 2004.
Saat itu, kata dia, Rizieq dan FPI datang ke Aceh untuk membantu masyarakat Aceh yang tertimpa musibah.
Namun, kata dia, yang paling memalukan adalah aksi itu merupakan fitnah dan upaya menghasut masyarakat. Seharusnya, Kepolisian membongkar kedok para pelaku aksi yang dinilai tidak pantas. Tindakan mereka sangat tidak Islami dan cenderung memecah belah ummat.
Para demonstran, kata Zainuddin, mencoba mengadu domba masyarakat dengan membanding-bandingkan antara Rizieq dan ulama di Aceh. Tindakan itu, menurutnya, tidak menunjukkan ciri khas mereka sebagai seorang muslim.
“Atau memang yang melakukannya bukan muslim, bahkan saya merasa pelakunya adalah orang-orang munafik, sehingga mereka dengan mudah mengadu domba masyarakat dan membenturkan ulama dengan ulama,” ujarnya.
Zainuddin mengatakan, bangsa Aceh, ulama dan umat Islam di Aceh tidak pernah memusuhi habaib dan ulama lain.
Bahkan Zainuddin mengajak orang-orang yang berunjuk rasa itu berdialog sehingga tidak terkesan mereka lempar batu sembunyi tangan.
Lanjutnya, dialog adalah cara yang lebih terhormat ketimbang berunjuk rasa tanpa mengetahui isi protes mereka. Dia khawatir kelompok-kelompok seperti ini akan memantik kerusuhan dan berpotensi merusak perdamaian di Aceh.
“Kami mendesak Kepala Polresta Banda Aceh untuk membuka kepada publik siapa mereka. Polisi jangan diam saat melihat ada sekelompok orang yang mencoba mengadu domba saudara sebangsa mereka. Aksi tersebut sangat tidak pantas,” demikian Zainuddin. [rmol]